Pengacara Dikepruk Kepalanya Pakai Botol
Peristiwa dugaan penganiayaan yang terjadi di Mapolres Banyuwangi itu juga sangat disayangkan sejumlah pengacara.
Mohammad salah seorang rekan pengacara Eny mengaku sangat prihatin atas kejadian itu. ”Dengan kejadian ini, saya sangat prihatin. Semestinya area Mapolres Banyuwangi harus steril,” ujar pengacara asal Desa Gladag, Kecamatan Rogojampi itu.
Kapolres Banyuwangi AKBP Donny Adityawarman mengaku sudah mendapatkan laporan tersebut dari anggotanya.
Orang yang melakukan pemukulan tersebut diduga mengalami gangguan kejiwaan. ”Kami sulit juga deteksi setiap orang yang masuk Polres waras atau tidak,” katanya.
Apalagi, orang yang diduga pelaku pemukulan tersebut juga berpakaian rapi, dan sopan saat datang ke Mapolres. Siapa sangka jika orang itu mengalami gangguan mental. Namun demikian, atas peristiwa itu, pihaknya akan tetap profesional.
”Kami akan bawa pelaku ini ke psikiater untuk memastikan apakah benar mengalami gangguan jiwa atu tidak,” jelasnya.
Kasatreskrim Polres AKP Sodik Efendi menambahkan, laporan dari korban Eny akan tetap ditindaklanjuti dengan memeriksa pelaku ke psikiater di rumah sakit jiwa di Licin.
”Sementara tidak kami lakukan penahanan terhadap pelaku. Namun, kami tetap profesional dengan memeriksakan kejiwaan pelaku tersebut,” kata Sodik. (ddy/aif/c1)
Seorang pengacara di Banyuwangi kepalanya dikepruk pakai botol beling oleh seorang perempuan saat berada di Mapolres.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Bayar Gaji Ribuan PPPK, Pemkab Banyuwangi Mengalokasikan Rp 250 Miliar Per Tahun
- DBD Jadi Momok Menakutkan di Banyuwangi, Periode Januari-April 205 Kasus, 4 Orang Meninggal Dunia
- 550 PPPK Terima SK, Ipuk: Kinerja Harus Lebih Meningkat dari Saat Menjadi Honorer
- Tenang, PPPK Tidak Perlu Khawatir soal Perpanjangan Kontrak Kerja
- Bersama KSOP dan TNI AL, Bea Cukai Tingkatkan Pengawasan Kepabeanan di 2 Daerah Ini
- Truk Kecelakaan di Jalur Jember-Banyuwangi, Macet Sampai 4 Kilometer