Pengalaman Salat Idul Fitri di Ulan Bator, Mongolia

Ketemu "Mescid" Kecil, Jamaah Rela Berdesak-desakan

Pengalaman Salat Idul Fitri di Ulan Bator, Mongolia
Suasana sholat Idul Fitri di Masjid di kawasan Temor Zam, Ulan Bator, Mongolia, 19/08. Jamaah masjid berasal dari Kazakhstan, Turki, Iran, Afganistan dan Indonesia yang berada di Mongolia. Foto : Farid Fandi/Jawa Pos
 

Idul Fitri di Mongolia sama dengan di Indonesia, yakni Minggu (19/8). Salat Id dimulai pukul 07.15 waktu Mongolia, diikuti sekitar seratus umat Islam. Mereka berasal dari Kazakstan, Afghanistan, Turki, Iran, dan Indonesia. Tidak ada satu pun warga Mongolia yang tampak. Lantaran sempit, tempat salat Id itu penuh sesak oleh jamaah tersebut.

 

Dari Indonesia, selain anggota Timnas Basket U-18 Indonesia, ada seorang warga Surabaya yang kini bekerja di Mongolia. Dia adalah M. Agus, warga Peneleh. Baru sebulan ini Agus ikut proyek pertambangan batu bara di negeri Genghis Khan tersebut. Sebelumnya dia bekerja di pertambangan Rusia.

 

Salat Id di Ulan Bator tak beda jauh dengan di Indonesia. Setelah salat, imam masjid Mustofa Resit berkhotbah dengan menggunakan bahasa Turki. Dalam khotbahnya, dia mengingatkan umat muslim agar menjunjung solidaritas. Terutama dengan membantu meringankan penderitaan muslim Rohingya di Myanmar dan Bangladesh.

 

Setelah khotbah, jamaah saling bersalaman dan berpelukan. "Kamu dari Indonesia? Kamu adalah saudara saya. Selamat Idul Fitri," kata Mustofa saat menyalami dan memeluk saya.

Meski sejak 1990 Partai Komunis Mongolia runtuh dan kebebasan beragama dijamin, tidak mudah mencari orang Islam dan masjid di Ulan Bator, ibu kota

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News