Pengamat : Koalisi Bubar Usai Pilpres

Pengamat : Koalisi Bubar Usai Pilpres
Pengamat : Koalisi Bubar Usai Pilpres
Hal senada juga di tegaskan oleh Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani. Menurut dia, hubungan eksekutif dengan parlemen ke depan tidak akan ditentukan oleh koalisi, tapi lebih dipengaruhi oleh siapa yang jadi ketua umum partai setelah kongres, munas atau muktamar pasca pilpres.

Dalam diskusi tersebut, Muzani mengaku tertarik bila pilpres berlangsung dua putaran dan yang masuk putaran final itu pasangan Mega-Prabowo dan JK-Win. Bila itu terjadi, dia yakin Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bakal meninggalkan SBY-Boediono. "Saya yakin Partai PKS tidak akan menggunakan kacamata kuda dalam mendukung SBY-Boediono, jika itu terjadi, PKS pasti meninggalkan pasangan SBY-Boediono dan merapat ke partai lain," tegasnya.

Dalam diskusi yang sama, anggota DPD asal Sulawesi Tengah Ichsan Loulembah juga menuding elit partai politik saat ini lebih cendrung berfikir pendek dan berpihak ke capres dan partai yang akan menang dalam pemilu presiden. “Yang ingin saya katakan, elit partai beranggapan bahwa berpolitik itu sama dengan mendapat jabatan menteri. Mereka tidak peduli dengan perpecahan internal hanya gara-gara kebutuhan jangka pendek yang lima tahunan itu,” kata Ichsan Loulembah. (fas/JPNN)

JAKARTA -- Pengamat politik dari Universitas Paramadhina Bima Arya Sugiarto menyatakan, koalisi partai politik yang saat ini terjadi tidak akan berumur


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News