Pengamat Nilai PAN Tak Lagi Reformis
Senin, 11 Januari 2010 – 17:44 WIB
Pengamat Nilai PAN Tak Lagi Reformis
JAKARTA - Posisi Hatta Radjasa rangkap jabatan, yakni sebagai Ketum DPP partai dan sekaligus Menteri Koordinator Perekonomian, disinyalir dapat mengerdilkan keberadaan partai tersebut. Diprediksi, dalam pemilu 2014 mendatang suara yang diperoleh PAN justru lebih kecil dibanding hasil pemilu 2009. Tapi dengan adanya Hatta sebagai Ketum PAN yang menjalankan dua jabatan sekaligus, suara PAN bisa merosot akibat ketidakefektifan kinerja dalam menjalankan jabatan. “Konsekuensinya, ya itu tadi, partai bisa jadi korban,” ujar Andrinof lagi.
“Konsekuensi terpilihnya Hatta Rajasa sebagai ketua umum, maka PAN bisa menjadi korban. Bahkan diprediksi dalam jangka waktu empat tahun ke depan PAN bakal mengecil. Apalagi Hatta tidak menjalankan misi awal dengan baik,” kata Direktur Eksekutif Cirus Surveyor Group Andrinof Chaniago kepada wartawan di Jakarta, Senin (11/1).
Andrinof menilai, rangkap jabatan oleh Hatta berhubungan dengan jati diri PAN sebagai partai yang reformis. "Hal yang dilakukan oleh Hatta yakni merangkap dua jabatan sangat bertentangan dengan jatidiri PAN yang reformis,” tuturnya. Jika PAN berusaha konsisten dengan misi awal yang sama, paling tidak pada 2014 perolehan suara sama dengan pemilu 2009.
Baca Juga:
JAKARTA - Posisi Hatta Radjasa rangkap jabatan, yakni sebagai Ketum DPP partai dan sekaligus Menteri Koordinator Perekonomian, disinyalir dapat mengerdilkan
BERITA TERKAIT
- Demokrat Yakin Tak Ada Matahari Kembar, Presiden Prabowo Berdaulat dan Mandiri
- Prabowo-Jokowi Saling Bela, Pengamat Sebut Mereka Susah Dikoyak
- Sejumlah PAC PDIP Banten Minta DPP Kembalikan Hak Tia Rahmania
- Sultan dan Ketua Senat Kamboja Sepakati Pembentukan Forum Senat ASEAN
- Bergulir Desakan Lengserkan Gibran, Sikap Pak Sarmuji Jelas
- Golkar Mengakui SOKSI Kepemimpinan Ahmadi Noor Supit