Pengamat Pertanyakan Validitas Salinan Rekomendasi TGIPF yang Beredar

Pengamat Pertanyakan Validitas Salinan Rekomendasi TGIPF yang Beredar
Ilustrasi - Temuan TGIPF Kanjuruhan menyebut aparat keamanan menembakkan gas air mata secara membabi buta. Foto: Ridho Abdullah/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat sepak bola Yohanes Sugianto mengaku terkejut melihat soft copy surat yang berisi rekomendasi dari tim gabungan independen pencari fakta (TGIPF).

Menurut pria yang karib disapa Bang Yo itu, validitasnya layak dipertanyakan.

"Ini kan ada 14 halaman yang muncul. Pertama, patut digarisbawahi bahwa kejadian di Kanjuruhan ini lebih besar dan dahsyat dari yang beredar di media sosial ataupun di televisi," ucapnya.

Sebab, rekontruksi dari bukti CCTV yang jumlahnya cukup banyak menggambarkan bahwa kejadian di Kanjuruhan itu memang lebih mengerikan.

Karena itu, TGIPF sampai berani bicara soal keselamatan rakyat itu yang utama di hadapan hukum, tetapi sudah terinjak-injak dalam Tragedi Kanjuruhan.

Selain itu, pria yang juga kolumnis tersebut menganggap bahwa validitas surat yang disebut isi rekomendasi TGIPF layak dipertanyakan.

Bukan hanya karena potongan halaman tertentu saja, tetapi juga tidak dibubuhi tanda tangan, logo, ataupun kop surat resmi.

"Tim ini kan dibentuk pemerintah, langsung ke Presiden. Ada Keppres-nya dan diketua oleh Menteri lho, kok enggak ada validitasnya di surat itu," ungkapnya.

Potongan surat rekomendasi TGIPF Tragedi Kanjuruhan kepada Joko Widodo banyak beredar di media sosial, pengamat mempertanyakan keasliannya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News