Pengamat UI: Perangi Covid-19, Jokowi Saatnya Rekonsiliasi Umara & Tokoh-tokoh Islam

Pengamat UI: Perangi Covid-19, Jokowi Saatnya Rekonsiliasi Umara & Tokoh-tokoh Islam
Ilustrasi Covid-19. Grafis: Rahayuning Putri Utami/JPNN.com

"Nah, pimpinan Nahdliyin kultural ini yang berpengaruh di desa-desa dengan basis khas pesantren mereka. Ketika sebagian para ulama, ajengan dan romo yai Nahdliyin kecewa dengan sikap politik pemerintah menuntut ulama yang mereka hormati hingga enam tahun untuk persoalan 'covid enggak covid', maka ulama dan kiai kultural akan cenderung pasif dalam mensosialisasikan program pemerintah menangani wabah covid di tingkat akar rumput," ungkapnya.

Bahkan luapan kekecewaan mereka terhadap pemerintah bukan lagi dilampiaskan demo teriak di jalan, tetapi memilih jalan hening di tengah malam mendengungkan ke langit zikir dan hizib berenergi keras seperti Wirid Sakran dan Hizb Nashr.

Sebuah doa yang biasa dibaca para ulama dalam perang era kemerdekaan memerangi musuh dan membentengi diri sendiri serta ulama di sekitar mereka dari ancaman kesemena-mena penjajah Belanda.

Bayangkan jika Tuhan lebih sering mendengar suara hizb dan zikir ribuan ulama, ajengan, dan santri meminta perlindungan dari kezaliman lebih bergema di langit tiap hari.

Dibanding jaranganya Tuhan mendengar suara doa dan permintaan tulus para ulama, ajengan ,romo yai agar kekuatan-Nya dan dukungan-Nya dicurahkan kepada pemerintah dalam memerangi pandemi.

"Ini ironi yang bikin merinding. Karena mereka menganggap corona bukan ancaman nyata yang sedang dihadapi sebagian tokoh Islam," kata Herry.

Herry menambahkan, kurangnya tokoh nasional yang masih disegani oleh ulama-ulama, santri dan akar rumput Nahdliyin di wilayah Jabar, Banten, Jateng, Sumatera, Sulawesi, dan Jatim.

Bahkan tokoh sekelas Ma'ruf Amin ataupun Prabowo Subianto sudah tidak lagi didengar di kalangan mayoritas romo yai, santri dan ajengan berbasis kultural. Akar rumput umat hanya mendengar ulama, ajengan, romo yai lingkungan setempat.

Pasifnya peran ulama dan tokoh agama lainnya, berimbas terhadap 'cueknya' akar rumput bahkan mengarah pada 'pembangkangan' terhadap segala kebijakan pemerintah dalam menangani wabah Covid-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News