Pengamat UI: Perangi Covid-19, Jokowi Saatnya Rekonsiliasi Umara & Tokoh-tokoh Islam

Pengamat UI: Perangi Covid-19, Jokowi Saatnya Rekonsiliasi Umara & Tokoh-tokoh Islam
Ilustrasi Covid-19. Grafis: Rahayuning Putri Utami/JPNN.com

"Saya jujur merasa kasihan dan sedih melihat Pak Jokowi dan pemerintah seperti ngos-ngosan berjalan sendirian berusaha keras menelurkan berbagai kebijakan memerangi Covid 19. Tetapi di sisi lain ada oknum-oknum di lingkarannya berpolitik ndablek , tidak ada sense of crisis, dan terus memelihara manajemen konflik dan buying time untuk menciptakan tembok jarak presiden dengan tokoh agama dibanding menyatukan di antara mereka bersama, di tengah berpacunya waktu hadapi keganasan pandemi," kata Herry.

Dia mengingatkan kembali proses rekonsiliasi ketika tsunami menerjang Aceh pada 2004 silam.

"GAM yang berpuluh tahun bersenjata konflik dengan pemerintah dan sudah menimbulkan ribuan korban jiwa, toh, bisa duduk bersama demi menyelesaikan persoalan kemanusiaan yang menimpa kedua belah pihak, tanpa rekonsiliasi mustahil penanganan pasca tsunami akan mudah dirasakan rakyat Aceh," katanya.

Apalagi, kata Herry, cuma rekonsiliasi konflik pascapilpres 2019 di tengah pandemi yang merenggut kesempatan hidup dan usaha jutaan orang.

"Wabah Covid-19 ini ujian Tuhan, yang tidak serta merta solusi sekadar vaksin, prokes, PPKM dll dikedepankan. Kata kuncinya ada di Pancasila,  meminta tolong Tuhan dan gotong royong kerja sama seluruh elemen rakyat, " kata Herry.

Herry juga mengungkapkan perbincangannya dengan tokoh ulama dan ustaz-ustaz Nahdliyin di kampung-kampung di beberapa wilayah Jabar dan Jateng.

Herry memetakan ketokohan di kalangan warga Nahdliyin menjadi dua jenis. Pertama, ketokohan Nahdliyin struktural atau didasari posisi di organisasi Islam.

Kedua, ketokohan Nahdliyin kultural yang ribuan jumlahnya di kampung-kampung yang mengajar ngaji di pesantren, memimpin majelis, maulid dan ratib, dan menjadi tempat berkeluh kesah umat.

Pasifnya peran ulama dan tokoh agama lainnya, berimbas terhadap 'cueknya' akar rumput bahkan mengarah pada 'pembangkangan' terhadap segala kebijakan pemerintah dalam menangani wabah Covid-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News