Pengembangan Pepaya Merah Delima Investasi yang Menarik

Pengembangan Pepaya Merah Delima Investasi yang Menarik
Perkebunan pepaya merah delima di Banyuwangi, Jawa Timur. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, BANYUWANGI - Udara pagi yang sejuk dan basahnya tanah sisa hujan tadi malam mengiringi perjalanan tim peneliti Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika Kementan menuju Glenmore Banyuwangi.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 1 jam dari Kota Banyuwangi, Tim sampai Tegalharjo Glenmore Banyuwangi Jawa Timur tepatnya di Gunung Krikil di lahan PT. New View Glen Falloch.

Di pintu masuk kebun, disambut dengan hamparan tanaman pepaya Merah Delima berumur 3 bulan yang sudah mulai berbunga dan berbuah.

Tujuan perjalanan tim peneliti adalah untuk memonitoring pengembangan pepaya Merah Delima di lokasi ini. Asisten Direktur Bambang Herijanto dan Manager produksi Untung Edi S berkesempatan mendampingi rombongan.

Perkebunan yang berada pada 300-700 m ini awalnya merupakan perusahaan tanaman perkebunan tetapi saat ini bertambah pada pengembangan hortikultura didukung dengan agroeduwisata.

Perkebunan seluas 910 ha ini dipimpin oleh direktur yaitu Raymond Tjandra dan Richard Tjandra. Di usia yang tergolong muda, dua bersaudara yang telah menyelesaikan studi di University of British Columbia, Sauder School of Business di Vancouver, Canada dan Brandeis University di Waltham, Massachussets ini memilih kembali ke Indonesia untuk berkiprah di agribisnis perkebunan dan hortikultura.

Salah satu komoditas hortikultura yang diunggulkan yaitu pepaya. Sejak pertengahan tahun 2017 PT. New View Glen Falloch mulai menanam sekitar 24 ha pepaya Merah Delima dan saat ini sudah mulai panen.

Menurut Tri Budiyanti (Peneliti Balitbu Tropika), pepaya Merah Delima dapat beradaptasi dan berproduksi dengan baik di perkebunan ini.

Tanah yang sangat subur dan curah hujan yang hampir merata di sepanjang tahun sangat mendukung untuk budidaya pepaya merah delima.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News