Pengganti Pimpinan KPK Terancam Kisruh DPR
jpnn.com - JAKARTA – Tidak kondusifnya suasana di internal DPR membuat KPK was-was dengan proses pemilihan calon ketua KPK pengganti Busyro Muqoddas. Meski dua nama Busyro Muqoddas dan analis hubungan internasional dan kebijakan Sekretariat Kabinet (Seskab) Robby Arya Barata sudah diserahkan, hingga kini belum juga dipastikan siapa yang dipilih.
Jubir KPK Johan Budi S.P berharap agar DPR segera menjelankan tugasnya untuk memilih calon pimpinan. Meski jabatan Busyro baru habis pada 10 Desember nanti, bukan berarti parlemen bisa bersantai. Jika dihitung-hitung, berarti waktu yang dimiliki untuk memilih pimpinan tinggal sebulan.
"Kami berharap DPR yang sudah diberi nama, bisa melaksanakan tugasnya sesuai dengan yang diamanatkan undang-undang," tuturnya.
Seperti diketahui, dua nama itu sudah mengerucut setelah melalui berbagai tes yang dilakukan oleh Pansel Calon Pimpinan KPK melalui KemenkumHAM.
Meski berharap cepat, Johan menyebut menyerahkan proses pemilihan sepenuhnya kepada DPR. Pihak tidak ikut campur termasuk pada gejolak yang muncul belakangan ini. Sebagai lembaga hukum, KPK tidak mau mencampuri urusan politik para anggota parlemen di Senayan.
Sampai saat ini, komposisi pimpinan lanjut Johan Budi masih sangat solid. Busyro sendiri sebelumnya pernah mengatakan bakal bekerja keras utnuk menyelesaikan pekerjaan yang tersisah.
"Kita berharap secepatnya ada keputusan karena sudah bulan November," ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah, Juru Bicara Pansel Capim KPK Imam Prasodjo berharap agar DPR tidak sampai melupakan tugasnya. Dia cuma bisa berharap saat ini karena Pansel tidak punya kewenangan untuk mendesak DPR agar segera menentukan pilihan. Secara teknis, pekerjaan Pansel memang saat ini sudah selesai.
JAKARTA – Tidak kondusifnya suasana di internal DPR membuat KPK was-was dengan proses pemilihan calon ketua KPK pengganti Busyro Muqoddas.
- Pemerintah dan Swasta Harus Pererat Kerja Sama untuk Capai Target SDGs 2030
- KPK: Jika Tidak Ada Iktikad Baik, Bupati Mimika Akan Kami Jemput Paksa
- Bertemu Pimpinan MPR, Dubes Abdul Karim Ingin Indonesia Segera Buka Kedubes di Rwanda
- Gelar Halalbihalal, FPMM: Momentum Bersilaturahmi dan Deklarasi Dukungan Politik Menjelang Pilgub Maluku
- Perlu Kail, Syahganda Istilahkan Makan Siang Gratis Hanya Memberi Ikan
- Mendagri Tito Puji Kinerja dan Loyalitas Suhajar Diantoro Selama jadi Sekjen Kemendagri