Penghuni Lapas Gunung Sindur Cuci Kaki Orang Tua dan Minta Maaf

Penghuni Lapas Gunung Sindur Cuci Kaki Orang Tua dan Minta Maaf
Warga binaan di Lapas Gunung Sindur. Foto : Ist

Sejauh ini dua tenaga perawat melayani seribu lebih warga binaan cukup. Sebab, jika dianggap tidak cukup, pembicaraan akan mengarah ke soal anggaran dan lain-lain. Bicara soal anggaran, kata Sopiana, tidak ada habisnya. Yang penting, ada inovasi yang dilakukan untuk memberi pelayanan kepada narapidana.

Pembinaan kepribadian juga dilakukan dengan memadatkan kegiatan pengajian, dan mengajak setiap santri beribada di masjid. Pengajian tidak hanya di masjid, tapi juga di setiap blok. Tidak hanya narapidana beragama Islam yang menggelar kegiatan rohani setiap hari, mereka yang beragama lain melakukan hal serupa.

Di luar kegiatan itu, lapas punya kegiatan baru, yaitu mengajak napi bercocok tanam, budi daya ikan, pertukangan, belajar bisnis laundry, dan menjahit.

Lahan kosong di belakang lapas disulap menjadi kebun sayur dan empang.

Usaha pertanian dan perikanan belum sampai ke skala ekonomi, karena keterbatasan lahan. Namun, kata Sopiana, kegiatan ini berhasil menarik minat banyak warga binaan
Menjawab pertanyaan mengenai sistem yang diterapkan LAPAS untuk mengidentifikasi ketegangan antarblok, Sopiana mengatakan;

“Kami punya 91 CCTV, dengan petugas di dalam control room.” Sedangkan untuk memantau peredaran narkoba, LAPAS Gunung Sindur menggelar razia rutin ke setiap blok dua hari sekali. “Kami terus merazia. Namun pembinaan dengan cara menawarkan berbagai aktivitas lain agar mereka berhenti, jauh lebih penting,” katanya.

Khusus aktivitas keagamaan, LAPAS Gunung Sindur kini memiliki 400 sampai 500 santri tetap. Mereka diberikan kamar khusus, sebagai cara memprovokasi warga binaan untuk mengikuti jejak rekan-rekan mereka menjadi santri.

Yang juga menarik dari Lapas Gunung Sindur adalah saat Sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP) Remisi, warga binaan yang mendapat remisi diharuskan mencuci kaki orang-orang yang menjamin mereka.

Petugas Lapas juga melihat bakat setiap WBP dan memberikan fasilitas untuk mengembangkan bakat dan kemampuan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News