Pengungsi Usia 92 Tahun Meninggal di Klungkung

Pengungsi Usia 92 Tahun Meninggal di Klungkung
Warga yang mengungsi melihat Gunung Agung di Pos Pemantau Rendang. Foto: Mistahudin Halim/Radar Bali

jpnn.com, KLUNGKUNG - Pemerintah memperkuat koordinasi antara pusat, provinsi, dan kabupaten/kota untuk menekan potensi kerugian apabila Gunung Agung meletus.

Khusus koordinasi pelayanan kesehatan, Menkes Nila Moeloek menyampaikan, pihaknya melakukan sistem berjenjang.

Sebab, RSUD Karangasem berpotensi turut terkena imbas apabila Gunung Agung meletus.

Nila mengakui ada sejumlah pengungsi yang mulai mengeluh sakit. Di GOR Swecapura saja jumlahnya ribuan. Tepatnya mencapai 5.321 jiwa.
''Itu yang sakit dasar,'' ucapnya.

Misalnya, mengalami gangguan pernapasan atau demam. Selain itu, data RSUD Klungkung mencatat tidak kurang 142 pengungsi masuk IGD. Bahkan, ada 59 pengungsi yang mesti dirawat inap.

Sementara itu, pengungsi yang rawat jalan sebanyak 27 jiwa. Mereka berasal dari berbagai lokasi pengungsian.

Juga ada yang dirujuk dari luar Klungkung. Kemarin seorang pengungsi asal Karangasem meninggal.

''Ni Komang Rungeh usia 92 tahun,'' jelas Direktur RSUD Klungkung I Nyoman Kesuma.

Pengungsi tertua itu meninggal karena sakit stroke

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News