Pengusaha Mengeluh ke Menko Luhut, UMK Batam Terlalu Tinggi

Pengusaha Mengeluh ke Menko Luhut, UMK Batam Terlalu Tinggi
Menko Kemaritiman Luhut B Panjaitan didampingi Presiden Direktur Citra Tubindo Kris Wiluan memberikan pengarahan saat kunjungan ke Digital Park Nongsa, Kamis (15/3). F Cecep Mulyana/Batam Pos

jpnn.com, BATAM - Menteri Koordinator Bidang Maritim Luhut Binsar Panjaitan menggelar pertemuan tertutup dengan sejumlah pengusaha Turi Beach Resort, Batam, Kepulauan Riau.

Kepada Luhut, para pengusaha mengeluhkan sejumlah persoalan yang dinilai menghambat dunia usaha di Batam.

“Pak Luhut meminta masukan dari kami mengenai apa yang menjadi kendala di Batam. Ini merupakan benang kusut yang harus segera diurai karena pemerintah kan ingin menjadikan Batam sebagai kota yang wah,” kata Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kepri Cahya, Kamis (15/3).

Di antara poin penting yang disampaikan adalah soal Upah Minimum Kerja (UMK). Menurut dia, UMK Batam sudah terlalu tinggi. Apalagi Umpah Minimum Sektoral (UMS) yang nilainya di atas UMK.

Dia meminta pemerintah membuat regulasi yang tegas dalam penetapan upah buruh.

“Kalau tak diatur lebih jelas lagi nanti Batam bisa tak kompetitif lagi,” katanya.

Dia memprediksi, dalam empat tahun lagi UMK Batam akan bertengger di angka Rp 5 juta. Tentu saja prediksi tersebut sudah melibatkan perhitungan mengenai kondisi ekonomi dan juga tingkat inflasi yang terjadi di Batam.

“Kita sudah lebih tinggi dari Malaysia dan jauh lebih tinggi dari Myanmar dan Kamboja yang masih berada di angka Rp 2 juta,” jelasnya.

Menteri Koordinator Bidang Maritim Luhut Binsar Panjaitan menggelar pertemuan tertutup dengan sejumlah pengusaha Turi Beach Resort, Batam, Kepulauan Riau.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News