Pensiun dari Sepak Bola, Jadi Pengedar Sabu

Pensiun dari Sepak Bola, Jadi Pengedar Sabu
PENGEDAR: Kasat Resnarkoba AKBP Roni Faisal Saiful Faton (kanan) menunjukkan barang bukti sabu dan ketiga tersangka, Jumat (23/12). Foto Andy Satria/Radar Surabaya/JPNN

Keterangan Hasan ini lantas didalami untuk mengungkap jaringan yang lebih besar. Hasan pun mengaku mendapatkan narkoba dari temannya yang bernama Candra di Sidoarjo.

”Setelah mendapat informasi itu, kami pun menggerebek rumah Candra dan menemukan barang bukti berupa dua poket SS dengan berat kurang lebih 4,6 gram,” lanjut Roni.
Dia menambahkan bahwa modus peredaran SS yang dilakukan Hasan dengan menjadi penyuplai sabu ke temannya yang biasa menggelar pesta narkoba.

Salah satunya adalah Catur. Setelah mendapat pesanan, dia lantas menghubungi Candra untuk menyediakan barang. Kemudian, dia melakukan transaksi dengan cara diranjau.
”Saat ini kami masih mendalami kasus ini untuk menangkap bandarnya yang lebih besar,” tambah Roni.

Sementara itu kepada polisi, Hasan mengaku sudah lama mengonsumsi sabu. Namun kebiasaan itu dia lakukan setelah pensiun dan tidak lagi bermain di Persela.

Dia mulai mengenal sabu karena diajak oleh beberapa teman hingga diminta untuk membelikan. Setelah itu, dia lantas beralih menjadi penyuplai sabu bagi temantemannya.

”Saya memakai SS untuk tambahan stamina. Sedangkan uang hasil penjualan sabu saya gunakan untuk tambahan biaya hidup,” ungkap pelatih futsal di salah satu SMA di Lamongan ini.

(yua/jay/JPNN)


JPNN.com - Karier M Hasan Khalaf, 28, sebagai pelatih tim futsal terancam berakhir.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News