Pensiun Lebih Cepat, Moeldoko Dapat Jabatan Baru?

Pensiun Lebih Cepat, Moeldoko Dapat Jabatan Baru?
Panglima Jenderal TNI Moeldoko (kanan) saat memberikan selamat kepada Panglima TNI baru Jenderal TNI Gatot Nurmantyo usai pelantikan Panglima TNI di Istana Negara, Jakarta, Rabu (8/7). Gatot menjadi Panglima TNI menggantikan Jenderal TNI Moeldoko yang akan memasuki usia pensiun pada Agustus 2015. FOTO: Ricardo/jpnn.com

jpnn.com - JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Moeldoko baru memasuki masa pensiunnya pada Agustus mendatang. Namun, Presiden Joko Widodo sudah mencari orang baru untuk mengisi jabatan orang nomor satu di tubuh TNI. Pengganti Moeldoko adalah Jenderal TNI Gatot Nurmantyo yang kini menjabat sebagai KSAD. 

Isu yang beredar di kalangan Istana Negara, pensiun Moeldoko dipercepat karena ia akan mendapat jabatan baru di Kabinet Kerja.

Saat dikonfirmasi hal itu, pria asal Kediri Jawa Timur tersebut langsung menampiknya.

"Enggak, enggak. Wes, wes (sudah, sudah). Ndak ada itu. Ndak ada itu," ujar Moeldoko sambil tertawa usai menghadiri pelantikan Gatot di Istana Negara, Jakarta, Rabu (8/7).

Informasi yang beredar, Moeldoko akan menempati posisi sebagai Menkopolhukam. Namun, Moeldoko menyatakan, tak ada pembicaraan mengenai hal itu dengan presiden. Ia pun menyatakan, tak ada masalah bila pensiun lebih cepat dari waktu seharusnya.

"Ndak ada. Ndak ada masalah sama sekali. Ini kan baru pelantikan. Nanti sertijabnya masih cari waktunya," imbuh Moeldoko.

Sementara itu, Seskab Andi Widjajanto mengungkapkan, presiden adalah pihak yang menentukan waktu pensiun Moeldoko. Penentuan itu tanpa didasari rencana reshuffle seperti yang diisukan belakangan ini.

"Itu pertimbangannya presiden. Hanya saya pikir prosedur admin normal saja bahwa di DPR sudah disetujui melalui paripurna. Secara admin penetapannya bisa dilakukan, jadi dilakukan oleh presiden. Tidak ada hal-hal khusus. Silahkan ditanyakan ke presiden," tandas Andi. (flo/jpnn).

JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Moeldoko baru memasuki masa pensiunnya pada Agustus mendatang. Namun, Presiden Joko Widodo sudah mencari orang baru


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News