Penyelidikan FBI Atas E-mail Clinton Bikin Trump Pede

Penyelidikan FBI Atas E-mail Clinton Bikin Trump Pede
Donald Trump dan Hillary Clinton. Foto: AFP

Departemen Kehakiman pun tidak mengajukan tuntutan atas kelalaian Clinton dalam penggunaaan akun e-mail pribadi selama menjadi Menlu. Penggunaan akun pribadi oleh pejabat strategis seperti Menlu memang dilarang untuk alasan keamanan data.

Dalam konferensi pers di Iowa, Clinton meminta FBI memberikan penjelasan secara komplet. ’’Rakyat Amerika perlu segera mendapatkan fakta yang utuh dan menyeluruh,’’ kata Clinton. ’’Saya percaya, apa pun kata mereka, tidak akan mengubah kesimpulan yang dibuat pada Juli,’’ lanjutnya merujuk keputusan Comey yang menghentikan investigasi pada pertengahan tahun ini.

Sebelum memberikan konferensi pers di Des Moines, Clinton juga berkampanye di Cedar Rapids. Tepatnya di NewBo City Market. Dalam kampanye yang juga dihadiri Jawa Pos itu, Clinton berfokus pada isu perempuan, topik yang sempat membuat Trump terjerembap karena skandal obrolan mesum serta tuduhan pelecehan seksual kepada sejumlah perempuan.

Clinton mengungkapkan bahwa Trump, yang disebut sebagai poster boy of bad business behavior, mungkin memang masih bisa memenangkan pemilu kali ini. ’’Namun, kita tak akan membiarkan itu terjadi,’’ ujar Clinton. 

Dia mengingatkan para pendukungnya untuk tidak memilih Trump yang disebut tidak menghargai perempuan, warga minoritas, dan kaum dengan disabilitas.

Mary Schmidt, 59, pengajar di Cedar Rapids School District, tak peduli dengan skandal e-mail yang menimpa Clinton. ’’Semua orang pernah punya kesalahan. Yang lalu biarlah berlalu,’’ kata Schmidt, yang menjadi fans Clinton sejak istri Presiden Bill Clinton itu menjadi senator. Dia mengatakan, AS lebih membutuhkan sosok Clinton yang punya segudang pengalaman di pemerintahan. ’’Saya sudah tak sabar ingin menyaksikan Amerika punya presiden perempuan.’’

Sementara itu, Amy Wasmer, 35, ibu empat anak yang tinggal di Missouri, mengabaikan skandal perempuan yang membelit Trump. ’’Locker room talk itu, siapa sih yang tidak melakukan? Dan dia (Trump, Red) sudah minta maaf kepada keluarganya,’’ kata Wasmer.

Lagi pula, ujar mantan guru itu, Trump tidak melakukan tindakan kriminal. ’’Sementara Hillary? Yang dia hadapi itu masalah hukum,’’ kata Wasmer yang kemarin membawa poster Classy Woman for Trump. (jawa pos)


IOWA - Meski terlambat sekitar satu jam, calon Presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump percaya diri melempar senyum lebar ke pendukungnya


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News