Penyerangan Jemaat Gereja, Din: Ini Adalah sebuah Skenario

Penyerangan Jemaat Gereja, Din: Ini Adalah sebuah Skenario
Din Syamsuddin. FOTO: Dok. Fandi/JPNN.com

Polisi harus bergerak cepat mengusutnya. Jangan sampai polisi mengambil kesimpulan sebelum menemukan bukti-bukti kuat.

Dalam menyikapi kejadian itu, lanjutnya, masyarakat harus kritis dan bijak. Jangan mudah dihasut dengan informasi yang tidak jelas, baik dari media masa maupun media sosial.

Sementara itu, anggota dewan Pengarah Unit Kerja Presiden untuk Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) Romo Antonius Benny Susetyo menyayangkan terjadinya penyerangan tersebut.

Meski sangat memprihatinkan, dia meminta masyarakat, khususnya umat Katholik tidak terprovokasi dengan aksi biadab tersebut.

“Umat beragama tidak boleh terpancing. Percayakan pada pihak kepolisian,” ujarnya saat dihubungi, Minggu.

Oleh karenanya, Romo Benny berharap, polisi bisa mengusut kasus tersebut. Tidak hanya yang terjadi di Gereja St Lidwina Bedog, Sleman, melainkan semua kasus yang terjadi berentetan itu.

Mulai dari penyerangan ulama di Jawa Barat hingga persekusi yang dialami Biksu di Banten. Mengingat kasus-kasus itu berlangsung dalam waktu yang berdekatan. “Harus dicari akar masalahnya apa,” ujarnya.

Dia menilai, rentetan kasus yang belakangan terjadi sangat ganjil. Pasalnya, selama ini, relasi yang terjalin antara umat beragama terbilang sudah cukup harmonis. Tak terkecuali di lingkungan Gereja St Lidwina Bedog.

Menurut Din Syamsuddin, penyerangan teradap empat jemaat Gereja St Lidwina merupakan bagian dari scenario mengadu domba antarumat beragama.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News