Penyintas Divaksin 2 Kali Masih Kena Omicron, Prof Tjandra Yoga Beri Penjelasan

Penyintas Divaksin 2 Kali Masih Kena Omicron, Prof Tjandra Yoga Beri Penjelasan
Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama Sp.P(K), DTM&H, DTCE, FISR. Foto tangkapan layar zoom

Prof Tjandra mengungkapkan kasus Omicron di RSUP Persahabatan menunjukkan beberapa gejala penyakit kekinian tersebut. Di antaranya batuk kering 63 persen, nyeri tenggorokan 54 persen, pilek 27 persen, sakit kepala 36 persen, letih dan nyeri otot 60 persen, nyeri perut 5 persen, dan demam 18 persen.

Bagaimana mencegah Omicron? Prof Tjandra mengungkapkan, penyebaran Omicron tidak hanya dari luar negeri lagi, tetapi transmisi lokal juga banyak.

Sekarang ini penularan ke saluran napas atas yakni batuk kering dan tenggorokan sehingga banyak kasus yang tidak sampai menyebabkan demam.

Oleh karena itu perlu dilakukan pembatasan sosial bagi masyarakat dari new normal menjadi now normal. Pemerintah melakukan PPKM, PJJ, dan pembatasan lain.

Kalau masyarakat ada gejala atau kontak dengan orang positif Covid-19, lakukan tes dan tracing. Kemudian vaksinasi dan booster ditingkatkan, lansia juga diprioritaskan. Bagi pengunjung dari luar negeri dilakukan PCR, karantina, pengawasan pascakarantina.

"Kesiapan rumah sakit berupa bed atau ruangan, obat dan alat, sistem kerja aman, sistem rujukan, dan tenaga kesehatan harus dipersiapkan," pungkas Prof Tjandra Yoga. (esy/jpnn)

Prof Tjandra Yoga mengungkapkan seorang penyintas Covid-19 yang sudah divaksin dua kali masih bisa kena Omicron


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News