People Power di Mata Warga Jakarta Pasca Pengumuman KPU

People Power di Mata Warga Jakarta Pasca Pengumuman KPU
Penjagaan di depan gedung KPU, Jakarta. (ABC; David Lipson)

Warga Jakarta, sebagai ibu kota dan lokasi dari dua badan terkait Pemilu, diminta waspada meski Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menjamin keamanan.

Mereka menurunkan 36.000 pasukan dan 20.000 pasukan cadangan. Tapi bagaimana warga Jakarta memandang ancaman people power ini?

Strategi hadapi kemungkinan people power

People Power di Mata Warga Jakarta Pasca Pengumuman KPU Photo: Donald Ivan. (Supplied)

 

Donald Ivan, warga Jakarta Selatan, mengaku khawatir akan beredarnya ancaman people power. Kantor kliennya yang berlokasi tak jauh dari gedung KPU membuatnya berpikir dua kali untuk tetap masuk kerja saat hari unjuk rasa berlangsung.

Meski demikian, ia menuturkan tak tahu banyak soal perkembangan politik dan hanya memantau sesekali dari portal berita.

"Saya cuma tahu kalau people power itu identik dengan Amien Rais."

"Dari baca-baca situs berita, itu membuat saya khawatir sama tanggal 22 (Mei)."

"Soalnya kabar-kabar tentang demo dan teroris sangat kencang jadinya sedikit banyak saya khawatir," ujar karyawan swasta ini kepada ABC.

Wacana people power untuk tanggapi hasil Pemilu Indonesia 2019 santer terdengar sejak dilontarkan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional, Amien Rais, akhir Maret lalu. Ancaman menduduki Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News