Perairan Tercemar Limbah, Nelayan Tambah Susah

Perairan Tercemar Limbah, Nelayan Tambah Susah
Perairan Tercemar Limbah, Nelayan Tambah Susah
"Sudah dua bulan ini ikan banyak yang mati. Tapi yang lebih parah kalau saat hujan, itu ikan besar yang dari laut sana juga ikut mati. Kami tak berani angkat ikan itu untuk di jual karena beracun," ujar Kasim.

Limbah resapan air dari lokasi tumpukan sampah di TPA, kata Kasim, mengalir melalui sungai Indras yang hulunya berbatasan langsung dengan pinggir TPA Telaga punggur. Sehingga limba beracun itu menyapu bersih ikan, kepiting dan udang yang berada di sepanjang sungai Indrus yang penjangnya sekitar satu kilometer itu hingga ke perairan laut teluk Lngung.

Selain mengeluarkan bau busuk sampah, kadar air juga tampak kotor dengan warna coklat kehitam-hitaman. Kondisi itu mulai dirasakan sejak awal memasuki hilir sungai Indras. Makin ke hulu dekat TPA bau busuk kian menyangat.

Warna air kian gelap dan nyaris tak ada tanda-tanda kehidupan binatang air di perairan itu. Di ujung sungai Indras itu tampak sebuah pemukiman kecil seperti rumah liar tempat tinggal para pekerja di TPA Telaga punggur. Dari belakang pemukiman itu jelas terlihat aliran air olahan sampah TPA telaga punggur yang mengalir langsung ke sungai Indras. "Aliran air inilah yang mematikan ikan dan ekosistem sungai hingga ke laut," kata Arif.

BATAM - Limbah resapan air dari Tempat Pembuangan Akhir (PTA) Punggur telah mencemari perairan sungai Indras kampung Teluk Lengung Nongsa. Sehingga,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News