Peran Ferdy Sambo Terkuak, tetapi Belum Klimaks

Peran Ferdy Sambo Terkuak, tetapi Belum Klimaks
Mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo ditahan di Mako Brimob. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN

"Apakah asmara? Proyek? Persaingan? Tumpang tindih jabatan? Kecelakaan? Sekadar akibat watak temperamental?" begitu tulisan Dahlan Iskan.

Eks menteri BUMN itu menilai kasus Duren Tiga memang telat meledak lantaran kematian Brigadir J baru diungkap tiga hari setelah kejadian.

Ledakan pertama rating justru baru terjadi di hari ketujuh, yakni ketika pengacara Brigadir J mulai angkat bicara keras.

"Ledakannya telat tujuh hari. Maka redanya juga lebih lambat dari perkara besar yang lain. Peristiwa ini juga lambat reda karena terlambatnya dimunculkan sisi manusiawinya," tulisan Dahlan.

Baca Juga: Dahlan Iskan Singgung Skenario Pelecehan Seksual Putri Candrawathi dan Urusan Cinta

Menurut dia, selingan yang terasa manusiawi itu baru terjadi di hari ke-28 atau 29. Yakni, ketika Putri Candrawathi datang ke Markas Komando Brimob, tempat sang suami Ferdy Sambo ditahan.

"Kedatangannya untuk menjenguk suami yang ditahan. Di hari kedua. Tidak diizinkan bertemu," demikian tulisan Dahlan Iskan. (disway/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

Dahlan Iskan menulis tentang klimaks kasus pembunuhan Brigadir J setelah peran Irjen Ferdy Sambo terkuak. Singgung motif hingga pernyataan Putri Candrawathi.

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News