Perang Bintang Polri di Kasus Teddy Minahasa, Pengamat Ingatkan Dampak Negatif

Perang Bintang Polri di Kasus Teddy Minahasa, Pengamat Ingatkan Dampak Negatif
Irjen Pol Teddy Minahasa (tengah) berjalan menuju ruang tahanan. ANTARA FOTO/Reno Esnir/foc. (ANTARA FOTO/RENO ESNIR)

Reza juga mengungkapkan bahwa seluruh dakwaan terhadap Tedy Minahasa rapuh.

“Pembuktian bahwa Teddy Minahasa melakukan perbuatan yang didakwakan, itu pembuktiannya rapuh," ucapnya dikutip dari kanal Bravos Radio Indonesia di YouTube pada Rabu (26/4)

Sebelumnya, pengamat kepolisian dari Institute for Security and strategic studies (ISESS), Bambang Rukminto pernah mengungkapkan bahwa bukan tidak mungkin ada faksi-faksi di internal Polri yang anggotanya bersaing satu sama lain.

Menurutnya bisa jadi Teddy Minahasa sengaja dijegal lantaran kariernya di kepolisian kian moncer setelah ditunjuk menjadi Kapolda Jawa Timur.

"Muncul asumsi bahwa kasus TM (Teddy Minahasa) hanya efek perang antar faksi di internal," kata Bambang pada Oktober 2022.

"Asumsi yang muncul di publik bukankah begitu (perang bintang, red) setelah muncul bagan Konsorsium 303 dan bagan-bagan yang lain," sambungnya. (flo/jpnn)

Pakar psikologi forensik, Reza Indragiri menduga pernyataan Teddy Minahasa di sidangnya menunjukkan sinyal perang bintang di tubuh Polri.

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News