Percayalah, PKB Tak Akan Berani Tinggalkan Jokowi

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ujang Komarudin meyakini PKB akan tetap mendukung Joko Widodo alias Jokowi. Bahkan jika nantinya mantan wali kota Surakarta itu tidak menggandeng Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres di Pilpres 2019.
"Jangan lupa, watak kekuasaan itu intinya mendukung capres yang menang. Jadi kalau misalnya head to head PKB menilai Jokowi sebagai incumbent akan menang, maka PKB akan tetap merapat ke Jokowi," ujar Ujang kepada JPNN, Jumat (13//4).
Menurut pengajar di Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) ini, PKB sebagai partai besar tentu akan berhitung dengan cermat. Antara lain memperhatikan elektabilitas pasangan calon presiden.
Kemudian, dinamika isu yang berkembang dan fakta politik yang ada jelang pendaftaran pasangan calon presiden 4-10 Agustus mendatang.
"Memang terbuka kemungkinan PKB mengalihkan dukungan jika akhirnya Jokowi tak menggandeng Cak Imin sebagai cawapres, tapi perlu diingat, PKB tentu akan berhitung secara matang," katanya.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini meyakini, langkah Cak Imin meresmikan posko pemenangan Joko Widodo-Cak Imin untuk Pilpres 2019 hanyalah untuk menaikkan posisi tawar.
Artinya, di satu sisi Cak Imin memang menginginkan posisi sebagai cawapres yang akan mendampingi mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Namun jika itu tidak terwujud, maka PKB sepertinya menginginkan jatah menteri yang lebih banyak dari partai lain.
Pengamat politik Ujang Komarudin meyakini PKB akan tetap mendukung Joko Widodo. Bahkan jika nantinya Jokowi tak menggandeng Muhaimin Iskandar
- WDR 2025, Cak Imin: Ayo Membudayakan Berolahraga
- Eks KSAL Ini Anggap Gibran bin Jokowi Tak Memenuhi Kriteria Jadi Wapres RI
- Roy Suryo Ungkap Ironi Laporan Jokowi, Dilayangkan Saat Hari Keterbukaan Informasi
- Gus Din Apresiasi Jokowi Membuat Laporan ke Polisi Soal Ijazah Palsu
- 5 Berita Terpopuler: Ada Uang Setoran Masuk, Banyak NIP CPNS & PPPK Terbit, Memalukan dan Tidak Elegan
- Polisi Didesak Proses Laporan Jokowi soal Kasus Ijazah Palsu