Peredaran Vaksin Palsu Bukti Pengawasan Pemerintah Lemah
jpnn.com - JAKARTA - Vaksin palsu untuk bayi bikin heboh. Selama 13 tahun peredarannya tidak terdeteksi pemerintah.
Anggota Komisi III DPR Aboe Bakar Al Habsy sangat menyayangkan beredarnya vaksin palsu yang terjadi sejak 2003.
"Ini menunjukkan lemahnya pengawasan pemerintah sehingga vaksin palsu bisa beredar selama 13 tahun," katanya, Sabtu (16/7).
Apalagi, lanjut dia, peredarannya dilakukan pada 14 rumah sakit yang melayani banyak pasien. Tentunya banyak masyarakat yang dirugikan akibat peredaran vaksin palsu tersebut.
Karenanya, ia mendesak polisi harus mengungkap jaringan pembuat dan pengedar vaksin palsu tersebut sebagai bagian dari perlindungan masyarakat.
"Penegakan hukum oleh Polri ini sebaiknya bekerja sama dengan kementerian kesehatan dan Badan POM sebagai institusi yang membidangi persoalan tersebut," pungkasnya.(boy/jpnn)
JAKARTA - Vaksin palsu untuk bayi bikin heboh. Selama 13 tahun peredarannya tidak terdeteksi pemerintah. Anggota Komisi III DPR Aboe Bakar Al Habsy
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Hadiri Halalbihalal PW Prika, Menaker Ida Apresiasi Dedikasi Para Pensiunan Kemnaker
- Di Halmahera Timur, BSKDN Kemendagri Beberkan Strategi Jaga Keberlanjutan Inovasi
- UNHCR Perkuat Kemitraan Filantropi Islam, Pastikan Menjangkau Para Pengungsi
- Punya Asuransi Tidak Pernah Klaim, Apakah Rugi? Aidil Menjawab Begini
- Qatar National Library Mengundang 4 Pimpinan Forum TBM DKI, Tampilkan Kegiatan Literasi
- Badan Bahasa Kemendikbudristek Bedah Dua Buku Kumpulan Puisi, Begini Penjelasannya