Perjuangan Pak Kades Temukan Mata Air, Bisikan Gaib Leluhur

Perjuangan Pak Kades Temukan Mata Air, Bisikan Gaib Leluhur
Kastaman (kanan) menunjukkan tebing tempat penemuan mata air di Gunung Gentong, kawasan Bromo Tengger Semeru, kepada Direktur Pengembangan SDA Kemendes Arimurti Suprapto (tengah). Foto: Taufiqurrahman/Jawa Pos

Selama pembangunan, 100 hingga 250 warga desa datang ke lereng Teletubbies tiap hari untuk memberikan tangan mereka.

Bagaikan kisah pencarian Tirta Amertha, akhir 2015 Kastaman stres karena baru saja diangkat menjadi Kades Ngadas.

Dia merasa tidak punya uang dan kemampuan untuk naik ke pucuk pimpinan desa. Apalagi desa yang tengah dilanda kekurangan air.

Kermat, kolega Kastaman sesama kepala desa, menuturkan bahwa warga biasanya turun ke dasar-dasar jurang untuk menemukan air.

Itu pun kadang cuma dapat segayung dua gayung. Kalau musim kemarau, di dasar jurang pun air semakin susah ditemui. Warga sudah jarang mandi.

”Kita kalau mau buang hajat, pergi ke ladang, bawa cangkul,” kenang Kades Jetak itu.

Kermat dan Kastaman pun sepakat untuk menempuh tirakat demi mendapat petunjuk Yang Kuasa.

Kastaman semakin sulit tidur dan sulit kerasan di rumah. Desakan untuk menemukan mata air bagi warganya terus menguat.

Suatu siang, Kastaman tertidur di bawah pohon. Dia bermimpi didatangi salah seorang tokoh leluhur suku Tengger, Joko Kuncung, sang penjaga air.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News