Perki Bertekat Tekan Penyakit Jantung

Pencegahan dan Sosialisasi Jawa Pos Group

Perki Bertekat Tekan Penyakit Jantung
Perki Bertekat Tekan Penyakit Jantung
"Kami berharap, dengan kerjasama ini, program ini dapat dilakukan dengan maksimal. Dalam program ini nantinya akan meliputi upaya pendidikan, penyuluhan dan upaya-upaya lain yang bersifat preventif dan promotif pada penyakit kardiovaskuler," jelas dia.

Romdoni memaparkan, upaya promotif dan preventif memegang peranan penting dalam menanggulangi penyakit kardiovaskuler. Dia mencontohkan, angka kejadian penyakit jantung di Amerika turun 20 persen, sementara di "Australia hingga 30 persen penurunannya. Yang paling signifikan adalah penurunan angka kejadian penyakit jantung di Finlandia yang mencapai 40-50 persen.

"Semuanya dengan cara preventif dan promotif. Di Indonesia, justru sebaliknya, malah naik 20 persen karena preventifnya nggak jalan. Kita ngobati terus, sudah habis berapa saja itu biayanya. Nggak ada gunanya kalau tidak ada penekanan ke bawah tentang bagaimana bahaya penyakit jantung dan pencegahannya," papar Romdoni.

Untuk itu, lanjut dia, yang perlu dilakukan adalah terus melakukan sosialisasi mengenai upaya program pencegahan penyakit kardiovaskuler melalui kerjasama dengan pemerintah setempat dan pihak-pihak terkait, seperti Kemenkes, Kemendikbud, Kemenkominfo, BKKBN serta media. Selain itu, upaya tersebut juga harus ada intervensi dari pemerintah. Sekali lagi, dia mencontohkan di Amerika, sudah berlaku larangan menjual minuman manis dalam botol berukuran besar.

JAKARTA - Penyakit jantung masih menjadi penyakit mematikan di Indonesia. Angka kejadian penyakit jantung pun terus meningkat setiap tahunnya. Hal

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News