Perkuat Diri, KPK Join dengan PBB

Perkuat Diri, KPK Join dengan PBB
Perkuat Diri, KPK Join dengan PBB
JAKARTA -- Setelah kasus Chandra M Hamzah dan Bibit Samad Rianto bisa terlewati, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai konsentrasi lagi dengan program-programnya. Bertempat di lantai 3 gedung KPK, Senin (7/12), dua Wakil Ketua KPK yakni M Jasin dan Mas Achmad Santosa meluncurkan dua proyek kerjasama KPK dengan United Nations Office on Drugs and Crime (Unodc) atau Kantor Perserikatan Bangsa-Bansa khusus obat-obatan dan kejahatan.

Acara juga dihadiri Dubes Norwegia dan delegsi Uni Eropa, termasuk dari Unodc dan kalangan aktivis LSM antikorupsi, serta kalangan mahasiswa. Dalam keterangannya, juru bicara KPK Johan Budi SP menjelaskan, proyek yang dikerjasamakan meliputi penyediaan perangkat lunak untuk manajemen khusus, pelatihan khusus dalam penyelidikan dan pemulihan aset, dan bantuan untuk LSM untuk tujuan kampanye antikorupsi, serta mendukung strategi nasional antikorupsi. Secara resmi, kerjasama ini sudah diteken pada 4 Desember 2009.

"Selama tiga tahun ke depan Unodc akan memberikan program terpadu bantuan teknis, perangkat lunak dan program-program pelatihan untuk meningkatkan kapasitas antikorupsi dan LSM," terang Johan.

Sementara, M Jasin menjelaskan, proyek yang dikerjasamakan ini arahnya untuk penciptaan penegakan hukum yang efektif. "Kita ingin mencegah perilaku korup dan memelihara epercayaan publik dalam penegakan hukum," ucap Jasin.

JAKARTA -- Setelah kasus Chandra M Hamzah dan Bibit Samad Rianto bisa terlewati, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai konsentrasi lagi dengan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News