Permintaan Brigjen TNI Farid Makruf soal Mujahidin Indonesia Timur, Pakai Kata Tolong

Permintaan Brigjen TNI Farid Makruf soal Mujahidin Indonesia Timur, Pakai Kata Tolong
Pasukan TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Tinombala masih mengejar sejumlah anggota MIT Poso. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, PALU - Komandan Komando Resort Militer (Danrem) 132/Tadulako Brigadir Jenderal TNI Farid Makruf meminta kepada seluruh masyarakat untuk tidak membantu gerakan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) dalam bentuk apa pun.

Pernyataan ini disampaikan Brigjen Farid Makruf terkait aksi pembantaian satu keluarga yang diduga dilakukan oleh kelompok MIT pimpinan Ali Kalora di Desa Lemban Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng) pada Jumat (27/11) pagi.

"Tolong untuk masyarakat berhenti membantu kelompok MIT ini dengan menyediakan atau memberi bahan makanan, dan memberikan informasi keberadaan anggota TNI dan Polri yang sedang melaksanakan pengejaran," pinta Brigjen Farid saat memberikan keterangan pers bersama Kapolda Sulteng Irjen Abdul Rakhman Baso di Palu, Minggu (29/11).

Dia menegaskan bahwa tindakan pembantaian yang diduga dilakukan kelompok teroris MIT tidak mencerminkan perjuangan nilai-nilai Islam.

Menurutnya, tidak ada satu pun ajaran dalam agama Islam baik yang tertuang dalam kitab suci Alquran maupun hadis yang membenarkan tindakan seperti yang dilakukan kelompok teroris yang mengatasnamakan MIT itu.

"Mereka tidak memperjuangkan pemahaman Islam. Tidak ada ajaran dalam agama Islam yang mengajarkan seperti apa yang kelompok MIT lakukan. Mereka hanya menamakan kelompoknya MIT," tegas Brigjen Farid.

Karena itu, dia mengajak seluruh lapisan masyarakat di Sulteng tanpa memandang agama, suku maupun ras untuk saling membantu agar masalah kelompok teroris MIT segera tuntas dan tidak berlarut-larut.

Farid juga menegaskan tidak ada gereja yang dibakar saat peristiwa pembantaian pada Jumat pagi itu.

Danrem 132/Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf juga memperingatkan penyebar hoaks soal pembakaran gereja di Sigi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News