Permintaan Kredit Belum Sesuai Harapan Perbankan

jpnn.com, JAKARTA - Hasil survei Bank Indonesia (BI) menunjukkan permintaan kredit pada kuartal kedua belum sesuai ekspektasi perbankan.
Hal itu tecermin dari persentase bank dengan realisasi kredit di bawah target mencapai 82,5 persen.
Angka itu lebih tinggi jika dibandingkan dengan kuartal pertama sebesar 77,3 persen.
Sejumlah kendala kegagalan realisasi kredit yang dialami perbankan tergambar dalam survei tersebut.
Antara lain, belum optimalnya pertumbuhan ekonomi kuartal kedua 2017, meningkatnya risiko penyaluran kredit, serta masih terbatasnya kebutuhan kredit dari nasabah.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listyanto menyebutkan, daya beli masyarakat yang belum cukup kuat menjadi faktor rendahnya permintaan kredit.
Padahal, BI berharap pertumbuhan kredit tahun ini mencapai 10–12 persen.
Eko pesimistis target pertumbuhan kredit yang dipatok BI dapat tercapai.
Hasil survei Bank Indonesia (BI) menunjukkan permintaan kredit pada kuartal kedua belum sesuai ekspektasi perbankan.
- MAKI Dorong KPK Usut Dugaan Korupsi Kredit Macet di BPD Kaltim-Kaltara
- SLIK OJK Alat Bantu Bagi Bank, Bukan Penghambat Penyaluran Kredit
- Tumbuh Berkelanjutan, Bank Raya Kembali Bukukan Kinerja Keuangan Positif
- Kuartal I-2025, Pertumbuhan Kredit dan Tabungan BNI Naik 10%
- KPK Ungkap Modus Korupsi Dana CSR BI Seusai Periksa Satori
- Pengamat Minta Masyarakat Tak Berspekulasi Soal Gangguan Sistem Layanan Bank DKI