Pertamina akan Impor LNG

Pertamina akan Impor LNG
Pertamina akan Impor LNG
JAKARTA -Pemerintah membuka kemungkinan keran impor LNG untuk memasok recheiving therminal (terminal penerima) LNG yang akan di bangun konsorsium PGN, PLN dan Pertamina di Cilegon, Jawa Barat.Hal ini disampaikan Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro usai membuka fit and proper test anggota Dewan Energi Nasional di Komisi VII, Gedung MPR/DPR, Jakarta, Selasa (23/09).

"Prinsipnya, ekspor dan impor, asal layak secara keekonomian. Karena dalam UU tidak tertutup kemungkinan itu," katanya. Menurut Purnomo, dengan membeli LNG dari luar negeri pemerintah berharap akan mendapat keuntungan. Purnomo memisalkan, jika membeli LNG dari dalam negeri harganya US$ 3/mmbtu namun di luar harganya bisa US$ 1,5/mmbtu, maka akan lebih baik impor. Sementara LNG yang berasal dalam negeri bisa diekspor.

Kapasitas keekonomian terminal penerima LNG tersebut adalah 3 juta ton. Namun saat ini kepastian pasokan yang telah ada baru sekitar 1,5 juta ton dari Total Indonesia (Kalimantan), sehingga terminal penerima LNG tersebut masih kekurangan pasokan LNG sebesar 1,5 juta ton. Alternatif pasokan tambahan LNG, kata Purnomo, adalah dari Tangguh train 3, Papua dan Senoro, Sulawesi.

"Sementara masuk dari Total Indonesie dan kami juga buka dari Senoro, Tangguh 3. Tapi harus dimulai. Pemerintah sudah membuka pintu, pelaku bisnis mulai melakukan pembahasan," katanya.Impor LNG ini terbilang aneh, pasalnya produksi LNG Indonesia cukup banyak untuk memenuhi pasokan dalam negeri. Selain itu impor BBM keluar negeri akan memakan biaya transportasi yang lebih mahal di banding memasoknya dari dalam negeri. (wid)

JAKARTA -Pemerintah membuka kemungkinan keran impor LNG untuk memasok recheiving therminal (terminal penerima) LNG yang akan di bangun konsorsium


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News