Pertanian Dongkrak Neraca Perdagangan Indonesia

Pertanian Dongkrak Neraca Perdagangan Indonesia
Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Foto : Humas Kementan

Adapun khusus untuk pasar China, nilai pasarnya masih potensial, terutama bagi produk pertanian Indonesia.

Hal ini bisa dilihat dari neraca perdagangan pertanian Indonesia-China pada tahun 2018 yang mengalami surplus sebesar 2,265 miliar dolar AS.

"Nilai ekspor pertanian Indonesia ke China pada tahun 2018 mencapai 4,025 miliar dolar AS, atau meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan transaksi sebelumnya yang hanya 2,058 miliar dolar AS," katanya.

Kuntoro mengatakan, ada lima produk pertanian yang menjadi andalan ekspor ke berbagai negara di Asia dan Eropa.

Kelimanya masing-masing adalah kelapa sawit, karet, kelapa, produk hewan, dan kakao.

"Untuk kelapa sawit masih menjadi andalan kita karena nilainya yang cukup besar. Saat ini kita mencatat sudah sebanyak 3,935 juta ton kelapa sawit diekspor ke China dengan nilai transaksi mencapai 2,69 miliar dolar AS," katanya.

Sebenarnya, lanjut Kuntoro, Indonesia masih memiliki potensi mengekspor produk pertanian ke China. Walaupun, sejumlah komoditas hortikultura dan perkebunan mengalami hambatan akses bea masuk yang masih tinggi.

Di samping adanya standar sanitary and phytosanitary (SPS) yang sulit dipenuhi oleh petani Indonesia.

Neraca perdagangan Indonesia untuk Eropa juga mengalami status positif alias meningkat signifikan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News