Perubahan Kurikulum Dinilai Proyek Cari Uang

Perubahan Kurikulum Dinilai Proyek Cari Uang
Perubahan Kurikulum Dinilai Proyek Cari Uang
Seharusnya, lanjut dia, yang harus diubah atau "dicerdaskan"  dalam perubahan kurikulum itu adalah Gurunya. Sebab, sebagus apapun kurikulum tersebut, kalau Gurunya sangat minim kapasitasnya, maka  guru tidak akan maksimal dalam  menafsiran kurikulum baru.

Dengan demikian dampak perubahan kurikulum baru bukan lagi sebagai pembebasan kebodohaan buat para siswa, tapi tetap saja sebagai indoktrinasi kepada siswa yang  harus patuh kepada teks kurikulum tersebut.

Dia menyarankan lebih baik anggaran kurikulum sebesar Rp 513 miliar itu ditunda dulu dan pemerintah lebih fokus kepada meningkatkan kapasitas Gurunya. Karena Guru itu adalah garda depan yang mencerdaskan siswa. Karena kalau Gurunya tidak cerdas, pasti siswanya tidak bisa diharapkan untuk ikut persaingan  global.

"Rendahnya kapasitas Guru, menjadikan orang tua memilih menyekolahkan anak-anaknya ke luar negeri daripada di dalam negeri, karena, guru dianggap jadul alias ketinggalan informasi yang terus berkembang," pungkasnya.(fat/jpnn)


JAKARTA - Perubahan kurikulum pendidikan 2013 terus mendapat sorotan. Selain anggarannya yang terlalu besar, yakni Rp 513 miliar, Kementerian Pendidikan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News