Perusahaan Smelter Nilai Pemerintah Tak Konsisten
Sedangkan kadar rendah yang tidak termanfaatkan diekspor ke Tiongkok yang saat ini disebutnya dikuasai Filipina.
Direktur Keuangan Antam Dimas Wikan Pramudhito menambahkan, perusahaan mempunyai cadangan dan sumber daya nikel mencapai 988,30 wet metrik ton (WMT).
Untuk kadar tinggi ada 580,2 juta WMT dan sebanyak 48,1 WMT bijih nikel kadar rendah. ’’Kalau diekspor, ada kontribusi pendapatan sampai 30 persen dari total pendapatan perusahaan,’’ katanya.
Pemerintah masih condong ke arah pemberian relaksasi. Caranya, lewat revisi UU Minerba yang diharapkan selesai pada akhir tahun. Jadi, ekspor konsentrat yang berakhir pada Januari 2017 bisa terus berlangsung. ’’Kasih waktu 3–5 tahun. Masih dikaji,’’ ujar Plt Menteri ESDM Luhut Binsar Panjaitan.
Memang, tidak semua komoditas membutuhkan relaksasi karena yang paling tidak siap adalah tembaga.
Namun, dia ingin revisi nanti tidak hanya menguntungkan beberapa perusahaan. ’’Jadi, jangan berpikir ini untuk Freeport Indonesia dan Newmont Nusa Tenggara saja,’’ tegasnya. (dim/c19/sof/jos/jpnn)
JAKARTA – Perusahaan yang hampir dan sudah menyelesaikan pembangunan smelter atau pengolahan dan pemurnian mineral menilai, pemerintah tidak
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- BMSG Teruskan Visi Keberlanjutan dan Penerapan ESG Bank Mandiri di Mancanegara
- Sinergi TikTok Shop & Tokopedia Diyakini Turut Percepat UMKM Go Digital
- Misi Dagang ke Maroko Disambut Baik, Catatkan Transaksi Potensial Rp 276 Miliar
- Hadir di Jakarta, Mitraruma Tawarkan Kitchen Set dan Kabinet Premium
- Megabuild dan Keramika Indonesia 2024 Dorong Inovasi Industri Bahan Bangunan
- Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 9 Ribu Per Gram, Jadi Sebegini