Pesan Serius Titi Honorer K2 untuk Para Mahasiswa

Pesan Serius Titi Honorer K2 untuk Para Mahasiswa
Ketum PHK2I Titi Purwaningsih saat webinar. Foto: tangkapan layar/mesya

jpnn.com, JAKARTA - Ketum Perkumpulan Hononer K2 Indonesia (PHK2I) Titi Purwaningsih menyarankan seluruh mahasiswa untuk tidak menjadi honorer setelah lulus nantinya.

Kalaupun ingin jadi aparatur sipil negara (ASN), lebih baik mendaftar PNS dan PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja).

"Adik-adik mahasiswa, jangan mau jadi honorer, enggak enak. Cukup kami saja yang menderita dan merasakan pahitnya jadi honorer. Kalau mau jadi ASN daftar PNS dan PPPK saja lewat jalur umum," kata Titi yang tampil sebagai pembicara dalam webinar bertema Masa Depan Guru Honorer: Kualitas dan Kesejahteraannya yang dibesut Pena Bakti Institut dan BEM UNS 2020, Sabtu (4/5).

Titi menyebutkan, masa kerja honorer K2 yang saat ini masih aktif mengabdi, minimal 15 tahun.

Selama puluhan tahun itu, honorer K2 menerima gaji di bawah standar.

Titi mencontohkan dirinya yang guru kelas selama 16 tahun mengabdi hanya digaji Rp 150 ribu per bulan dari dana bantuan operasional sekolah (BOS).

Itupun dibayar per triwulan. Baru beberapa tahun terakhir mendapatkan insentif daerah karena kebijakan Bupati Banjarnegara.

"Kami bekerja layaknya PNS tetapi gaji di bawah standar. Baju keki dan sepatu yang kami pakai kredit semua. Bagaimana enggak kredit, untuk ke sekolah harus keluarin uang Rp 30 ribu pulang pergi. Gaji Rp 150 ribu, bagaimana bisa cukup," ujarnya.

Pimpinan honorer K2 Titi Purwaningsih menyampaikan pesan untuk para mahasiswa, terkait PNS dan PPPK.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News