Pesawat Dipotong 3 Bagian Terlebih Dahulu, kini jadi Bioskop

Pesawat Dipotong 3 Bagian Terlebih Dahulu, kini jadi Bioskop
Pesawat 737-200 yang disulap jadi bioskop di Desa Janti, Klaten. Foto: FERLYNDA PUTRI/Jawa Pos

Pertengahan 2016 Nurmiyanto terbang ke Jakarta. Di bandara tersebut dia ketemu dengan Boeing 727-200 tersebut. Waktu itu stiker Batavia Air di bodi pesawat masih tampak jelas.

Kondisi pesawat juga masih baik. Proses negosiasi berjalan dan kesepakatan akhirnya tercapai. Si Boeing bisa dibawa pulang.

Tentu saja pembelian pesawat itu tidak seperti membeli rambutan di pasar. Ketika harga sudah cocok, rambutan bisa dibawa pulang.

Mesinnya harus dilepas terlebih dahulu. ”Untuk menutup logo Batavia Air, digunakan stiker putih. Warna putih ini bukan dicat,” ungkap Indra sambil menunjukkan sisi luar pesawat.

Setelah mesin dilepas, tentu pesawat tidak bisa lagi dibawa lewat jalur udara. Harus menggunakan jalur darat.

Kalau secara utuh dibawa ke Klaten, pesawat yang disebut Baby Boeing tersebut tentu akan menarik perhatian.

Belum lagi, tak ada pengangkut yang muat. Akhirnya diputuskan untuk membawanya dengan kontainer.

Proses membawa bodi pesawat itu dilakukan dengan tiga kontainer. Pesawat dipotong tiga bagian terlebih dahulu.

Selain menjadi bioskop buat nonton film, pesawat di halaman restoran itu juga dimanfaatkan untuk latihan calon jamaah haji dan pramugari.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News