Pesta Manis, Lalu Inter Segera Menangis

Pesta Manis, Lalu Inter Segera Menangis
PISAH - Massimo Moratti dan Jose Mourinho ketika sesekali berjumpa dalam latihan keseharian Inter Milan. Foto: Inter.it.
INTER Milan boleh saja berpesta habis-habisan, pasca kesuksesan mereka meraih trofi Liga Champions yang sudah dinanti-nantikan 45 tahun lamanya. Plus, keberadaan dua gelar sebelumnya - Coppa Italia dan scudetto Serie A 2009/2010 - yang juga sudah dalam genggaman.

Tapi kini, mereka harus siap-siap menangis. Ya, pasalnya, sinyal kepergian pria yang menjadi otak dari kesuksesan Samuel Eto'o dkk pada musim ini tersebut, Jose Mourinho, sudah semakin menguat. Pekan ini, pria asal Portugal itu bakal melakoni pembicaraan dengan Real Madrid.

Allenatore berusia 47 tahun itu secara eksplisit sudah mengucapkan selamat tinggal kepada Inter, dalam konferensi pers resmi usai laga kemarin. Dua harian olahraga Spanyol, AS dan Marca, bahkan mengklaim bahwa Mourinho sudah setuju untuk meneken kontrak berdurasi empat musim dengan Real yang bernilai EUR 10 juta per tahun.

"Saya sudah mengantar Inter dan Italia mencetak sejarah. Kemenangan Porto di final Liga Champions 2004 adalah game terakhir saya di Porto. Dan final tadi (kemarin, Red), juga hampir pasti menjadi laga terakhir saya di Inter," tegas Mourinho kepada RAI. "Saya sangat bahagia bisa tinggal di Inter, tapi saya harus mempertimbangkan masa depan saya," lanjutnya.

INTER Milan boleh saja berpesta habis-habisan, pasca kesuksesan mereka meraih trofi Liga Champions yang sudah dinanti-nantikan 45 tahun lamanya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News