Petani Desak Normalisasi Bendungan

Petani Desak Normalisasi Bendungan
Petani Desak Normalisasi Bendungan
Kepala UPTD Pengairan Warureja-Suradadi, Hayani Pramayana Ananta AMd, saat dikonfirmasi hal itu, pihaknya mengaku tidak tahu masalah teknis air. Menurut dia, terkait dengan bendungan Cipero, merupakan kewenangan PSDA. "Saya tidak tahu masalah air. Dan saya juga belum pernah berkunjung ke bendungan Cipero selama saya menjabat di kantor ini," kata Hayani yang mengaku baru dua bulan memimpin kantor pengairan tersebut.

Sementara itu, Staf Eksploitasi UPTD Pengairan Warureja, Sugiono, membenarkan bahwa Bendungan Cipero mengalami pendangkalan sejak dua tahun terakhir. Stok airnya pun tidak pernah sesuai dengan kondisi yang ada.

Kendati pernah di normalisasi, namun bukan di bendungan utama. Menurut Sugiono, normalisasi hanya berlangsung di hulu atau di BRT 1 kebawah. "Bendungan itu, digunakan untuk mengairi lahan pertanian di dua kecamatan yakni seluas 7.632 hektar," pungkasnya. (yer)

WARUREJA - Kantor UPTD Pengairan Warureja, Rabu (13/2), di geruduk puluhan petani dari dua kecamatan yakni Kecamatan Warureja dan Suradadi. Mereka


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News