Petugas Haji Kita pun Diusir Polisi Saudi

Petugas Haji Kita pun Diusir Polisi Saudi
Saleh Partaonan Daulay. Foto: M Fathra Nazrul Islam/JPNN

Kalau di Mina sudah berulang kali. Dari sisi pengaturan jamaah untuk melontar itu belum tertib. Perlu didiskusikan secara baik antara otoritas Saudi dengan masing-masing negara. Ini yang belum. Harus ditertibkan, diatur negara A jam sekian sampai jam sekian, begitu juga negara B.

Soal proses identifikasi yang belum selesai dan masih banyaknya jamaah Indonesia yang belum ditemukan?

Kita dari awal sudah mendesak pemerintah Saudi untuk mengungkap data-data korban-korban itu. Pendataannya harus segera dilakukan. Karena kalau tidak, jenazah bisa semakin sulit diidentifikasi. Jadi harus segera selesai.

Investigasi Indonesia dilibatkan gak?

Untuk investigasi belum, yang ada baru dibolehkan melihat, mengidentifikasi. Saya merekomendasikan Saudi mengundang tim masnig-masing negara untuk bersama-sama menginvestigasi. Ini penting bagi Saudi, memastikan yang terjadi itu apa. Itu bisa membangun kepercayaan dunia pada Saudi.

Penting Indonesia. Kita bisa menjelaskan ke publik tentang apa yang terjadi. Jangan sampai semua negara dipaksa mengakui itu takdir Allah. Masa orang sampai 1.107  yang meninggal itu dikatakan sebagai takdir Allah saja. Jadi seolah-olah manusia tidak bisa menghindari bencana, malapetaka.

Padahal dalam Islam, menjaga diri, melindungi diri itu bagian dari perintah agama, hifz al-nafs, memelihara jiwa. Jadi umpamanya tidak bisa melindungi diri, itu tujuan yang disyariatkan agama tidak tercapai.

DPR menuntut pemerintah Saudi membuka CCTV di Mina?

SEDERET tragedi mewarnai penyelenggaraan ibadah haji tahun 2015. Mulai badai pasir yang menghempaskan tenda-tenda, tumbangnya crane hingga tragedi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News