Pilgub Jabar, Kang Dedi: Keputusan Berdasarkan Bisikan

Pilgub Jabar, Kang Dedi: Keputusan Berdasarkan Bisikan
Dedi Mulyadi (kiri) dan Deddy Mizwar. Foto: from Pojok Jabar

jpnn.com, BANDUNG - Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi menilai tradisi pola rekrutmen berjenjang di tubuh Partai Golkar selama ini mulai dilupakan.

Pengambilan keputusan kerap dilakukan berdasarkan bisikan, termasuk kemungkinan juga berlaku bagi penetapan calon yang diusung pada pemilihan kepala daerah.

“Pola rekrutmen kader yang sudah berjenjang dan menjadi tradisi di Golkar saya kira sudah lama tidak berjalan dengan baik. Harus dihidupkan lagi agar Golkar kembali pada khitahnya," ujar Kang Dedi dalam pesan elektronik yang diterima, Selasa (21/11).

Kang Dedi mengaku ajakannya sama sekali tidak terkait dengan langkah DPP yang sebelumnya memilih mengusung Ridwan Kamil sebagai calon Gubernur Jawa Barat. Namun semata-semata untuk membangkitkan kembali Golkar dari keterpurukan.

"Saya kira terkait hal itu (evaluasi dukungan pada Kang Emil, red) menjadi ranah pimpinan baru. Saya yakin pimpinan yang baru berpijak pada mekanisme partai sehingga melahirkan keputusan politik yang bisa diterima oleh semua pihak. Fokus saya bukan rekomendasi, melainkan penyelamatan partai,” katanya.

Kang Dedi diketahui telah menjalani karir politik yang panjang di Partai Golkar. Ia memulai dengan menjadi pengurus Golkar Purwakarta. Kemudian menjadi anggota DPRD Purwakarta termuda, menjadi Wakil Bupati Purwarkarta dan terus menanjak menjadi Bupati Purwakarta dua periode, sekaligus Ketua DPD Golkar Jabar.

Kang Dedi mengaku seluruh prestasi tersebut dihibahkan untuk membangun Purwakarta dan Jawa Barat.

“Golkar sudah berperan aktif dalam pembangunan di Indonesia sejak lama. Golkar sudah menjadi aset bangsa. Jangan sampai tumbuh kembang partai ini terhambat oleh langkah-langkah yang kontraproduktif,” pungkas pria yang sebelumnya dijagokan maju sebagai calon Gubernur Jabar ini.(gir/jpnn)


Pola rekrutmen kader yang sudah berjenjang dan menjadi tradisi di Golkar saya kira sudah lama tidak berjalan dengan baik.


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News