Pimpinan Honorer K2: Dulu Mendorong Kami Ikut Tes PPPK, Kok Sekarang Menolak?

Pimpinan Honorer K2: Dulu Mendorong Kami Ikut Tes PPPK, Kok Sekarang Menolak?
Massa honorer K2 menggelar aksi unjuk rasa di depan Istana Negara, Selasa (30/10). Foto: Ricardo/ JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Wilayah Perkumpulan Honorer K2 Indonesia (PHK2I) Jawa Tengah Ahmad Saifudin merasa aneh dengan skap sejumlah organisasi guru yang menolak kebijakan pemerintah menghentikan rekrutmen guru PNS.

Pemerintah mengarahkan seluruh guru berstatus PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja).

Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) getol bersuara meminta agar pemerintah meninjau kembali keputusan tersebut.

PB PGRI meminta sarjana fresh graduate diberikan kesempatan ikut tes CPNS.

Sikap PB PGRI tersebut dikritik Ahmad Saifudin.

"Kenapa dulu PGRI mendorong kami ikut tes PPPK kalau sekarang baru sadar, emoh dengan program PPPK untuk semua guru. Mbok ya kalau melucu jangan polos-polos gitu," kata Saifudin kepada JPNN.com, Minggu (3/1).

Saifudin yang merupakan PPPK angkatan pertama (rekrutmen Februari 2019) ini mengaku bingung dengan cara berjuangnya organisasi profesi guru saat ini. Dulu getol mendorong lahirnya PP Nomor 49 Tahun 2018 tentang Manajemen PPPK.

PP tersebut, lanjutnya, akhirnya menjebak honorer K2 keluar dari visi misi perjuangan awal yaitu menjadi PNS.  

Korwil PHK2I Jateng mempertanyakan sikap PB PGRI yang menolak jika pemerintah mengarahkan seluruh guru berstatus PPPK.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News