PLN Sebut Seluruh Masyarakat Berhak Atas Akses Energi Listrik

PLN Sebut Seluruh Masyarakat Berhak Atas Akses Energi Listrik
Pemanfaatan energi harus didasarkan pada prinsip keadilan, bukan komunal, sehingga masyarakat memiliki hak atas energi. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

“Saat ini 75 juta pelanggan PLN adalah rumah tangga. Jumlah itu mencakup 90 persen pelanggan perusahaan listrik negara ini dengan begitu sebenarnya jumlah pelanggan industri sangat kecil, sehingga listrik yang dihasilkan Batang Toru hadir untuk masyarakat bukan untuk industri,” tegasnya.

PLTA Batang Toru hadir pada 2012 lalu merupakan buah pemikiran dan rencana yang sangat matang.

Selain untuk menjamin kebutuhan listrik Sumatera Utara saat ini, juga sebagai persiapan di masa mendatang di mana Presiden Joko Widodo berupaya menggenjot pembangunan infrastruktur strategis, seperti transportasi dan listrik yang menjadi nilai jual untuk menarik investor menanamkan modalnya di Indonesia.

Pemerintah Indonesia sendiri, menurut Weddy, berkomitmen memastikan Net Zero Emission pada 2060 dapat terwujud, di mana saat ini 80 persen pasokan PLN berasal dari PLTU.

“Tentunya memerlukan waktu dan tidak bisaa tergesa-gesa karena jika PLTU-PLTU itu langsung dimatikan untuk dikonversi ke EBT,  maka tidak ada lsitrik dan tidak akan ada peradaban tanpa ada energi,”.

Kemudian, dari sisi tarif, PLTA Batang Toru memiliki keekonomian yang tinggi karena lebih murah dibanding penggunaan energi yang ada.

Saat ini tarif PLTA Batangtoru USD 12,86 sen dólar per KWh atau sekitar Rp 1900, sementara solar Rp 2.500 dan gas Rp 2.200. PLN sendiri menjual listrik kepada masyarakat Rp 1.400, yang tentu saja rugi, tapi itu bukti negara hadir untuk melayani masyarakat,” ujarnya.

Weddy yang sudah berkecimpung dalam pengembangan PLTA selama 15 tahun, menepis tudingan potensi kerusakan alam akibat pembangunan PLTA Batang Toru.

Pemanfaatan energi harus didasarkan pada prinsip keadilan, bukan komunal, sehingga masyarakat memiliki hak atas energi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News