Plok Plok Plok di Istana Jogja

Plok Plok Plok di Istana Jogja
Plok Plok Plok di Istana Jogja
Karena itu, saat presiden menagih,  yang ditagih begitu siapnya. Rupanya,  presiden dan para rektor sama-sama semangatnya. Ini seperti tumbu ketemu tutupnya, Anang ketemu Ashanty-nya!

  

Ini juga menunjukkan bahwa dunia perguruan tinggi sebenarnya sudah lama memendam kesumat: melahirkan sesuatu yang bersejarah oleh kemampuan intelektual bangsa sendiri. Bahwa konsep itu bisa lahir begitu cepat pada dasarnya juga karena dunia perguruan tinggi sudah lama melakukan kajian, riset, dan uji coba yang mendalam.

  

Para mahasiswa pun sudah bisa membuatnya. Saya sudah mencoba yang buatan mahasiswa ITS, ITB, ataupun UGM. Sudah bertahun-tahun mereka memendam harapan: kapan hasil riset itu tidak sekadar berhenti sampai di peti. Mereka sudah lama mimpi kapan hasil kajian itu menjadi karya nyata untuk bangsa. Bahkan, mereka pernah curiga jangan-jangan kepentingan bisnis besarlah yang membunuh bayi mereka sejak masih di dalam kandungannya.

  

Maka, begitu Presiden SBY memberikan sinyal yang kuat untuk lahirnya mobil listrik nasional ini, para rektor menyala seperti bensin menyambar bara yang menganga. "Kami sampai kurang tidur dan tidak sempat mengajar," ujar doktor elektro UGM yang terlibat penyiapan konsep itu.

  

BELUM pernah soal mobil listrik dibahas seserius ini. Serius pembahasannya, tinggi level yang membahasnya, dan Presiden SBY sendiri inisiatornya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News