PLTGB Timika Butuh USD 15 Juta

PLN Berharap Akhir 2013 Beroperasi

PLTGB Timika Butuh USD 15 Juta
PLTGB Timika Butuh USD 15 Juta
"Waktu kami melakukan kunjungan ke sana (Papua) sebenarnya tahu kalau pemda sudah memberikan tanahnya ke PLN, tapi kok sekarang dikatakan ada lagi masalah lahan. Tapi sekarang kebutuhan masyarakat Papua terhadap listrik semakin tinggi dan PLN harus bisa melaksanakan hal itu secepatnya. Sebab katanya kalau listrik PLTGB sekitar Rp 2.000 per kilowattnya dan kalau PLTU sekitar Rp 3.000 per kilowatt, jadi murah PLTGB," terangnya.

Sementara politisi Demokrat Sutan Batugana mengingatkan kepada PLN untuk meningkatkan kualitas peralatan yang diaplikasikannya dan tidak terfokus untuk terus menggunakan produk China walaupun diindikasikan lebih murah dibandingkan produk negara lainnya. PLN diharapkan dapat belajar dari berbagai kasus yang pernah terjadi dan disebabkan oleh rendahnya kualitas peralatan pendukung yang dipakai.

 

Pada kesempatan itu, Nur juga mengungkapkan, setelah poyek PLTGB Timika, PLN berencana segera merealisasikan PLTU Mulut Tambang Sumatera Selatan 9 dan 10 serta Jambi yang total kapasitasnya mencapai 2.600 MW. Diterangkannya, untuk PLTU Sumatera Selatan 9 kapasitanya mencapai 2x600 MW, PLTU Sumatera Selatan 10 kapasitasnya 1 x 600 MW, dan PLTU Jambi berkapasitas 2x400 MW.

"Ini juga akan segera kami tenderkan dan diharapkan 2016 bisa operasi. Keberadaan PLTU Mulut Tambang ini sangat penting sekali karena produksinya bisa mencapai sekitar 15 persen," tukasnya. (gce)
Berita Selanjutnya:
Hentikan Impor Beras

JAKARTA - PT PLN (Persero) memperkirakan kebutuhan dana investasi pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Batubara (PLTGB) Timika, Papua, sekitar


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News