PM Thailand Batal Kunjungi Rusia

Ketegangan Hubungan Pasca Ekstradisi Penyelundup Senjata

PM Thailand Batal Kunjungi Rusia
PM Thailand Batal Kunjungi Rusia
Terkait ekstradisi yang menuai protes Rusia itu, Abhisit memilih absen dalam konferensi tingkat tinggi di St. Petersburg pekan depan. Pertemuan yang dihadiri para pemimpin negara itu akan membahas upaya untuk mencegah punahnya spesies harimau Asia. Seharusnya, dia bertolak ke kota terbesar kedua Rusia itu Minggu lusa (21/11). PM Vladimir Putin sendiri yang dijadwalkan memimpin pertemuan empat hari tersebut.

Secara resmi, Abhisit memang tidak menyebut ekstradisi Bout sebagai alasannya membatalkan kunjungannya ke St. Petersburg. Bahkan, dia membantah jika pembatalan itu berkaitan dengan ekstradisi Bout. Kemarin, dia menegaskan bahwa alasan utama yang membuat dia batal hadir dalam pertemuan penting itu adalah agenda politik dalam negeri. Yakni, pembahasan amandemen konstitusi (UUD).

"Saya harap, pemerintah Rusia bisa bersikap bijak dan tidak membiarkan kasus ini mengganggu hubungan baik kedua negara," ungkap Abhisit. Dia mengaku sudah menelpon Presiden Dmitry Medvedev untuk mengabarkan bahwa dirinya akan absen dalam forum internasional tersebut. Sebagai gantinya, Thailand akan mengirimkan Menteri Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Suwit Khunkitti.

Memperkuat pernyataan Abhisit, Jubir Pemerintah Thailand Panithan Wattanayakorn memaparkan bahwa pelaksanaan pertemuan di St. Petersburg itu berbarengan dengan diskusi amandemen konstitusi di Bangkok. Yakni, Selasa sampai Kamis pekan depan. "PM harus hadir dalam rapat gabungan parlemen untuk membahas rencana amandemen," tandasnya seperti dilansir harian Bangkok Post. (hep/dos)

BANGKOK - Hubungan Thailand-Rusia menegang pasca ekstradisi Viktor Bout ke Amerika Serikat (AS) Selasa lalu (16/11). Membela keputusan yang membuat


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News