Polemik Jilbab dan Realitas Politik

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Polemik Jilbab dan Realitas Politik
Gubernur Anies Baswedan, Ferry Farhati, dan besan berfoto bersama Presiden Jokowi dan Ibu Iriana saat malam resepsi Mutiara Annisa Baswedan-Ali Saleh di Candi Bentar Hall, Ancol, Jakarta Utara, Jumat (29/7). Foto: dokumentasi Pemprov DKI.

jpnn.com - Presenter Najwa Shihab sering dirundung oleh netizen gegara tidak memakai jilbab, padahal, ayahnya, Quraish Shihab adalah ulama besar.

Pertanyaan serupa ditujukan kepada keluarga Gus Dur dan Cak Nur dalam berbagai kesempatan. 

Sekarang pertanyaan itu ditujukan kepada Anies Baswedan karena putrinya, Mutiara Anissa, tidak berjilbab.

Pertanyaan itu muncul seiring viralnya pesta pernikahan putri Anies Baswedan dengan Ali Saleh Alhuraiby. 

Pesta tiga hari tiga malam itu meriah dan kolosal, dihadiri semua petinggi politik nasional, mulai dari presiden dan wakil presiden dan para tokoh partai (kecuali PDIP).

Dalam pesta itu, pasangan pengantin mengenakan busana mantenan Jawa tanpa jilbab. Selama ini, Mutiara alias Tia memang tidak berjilbab.

Baca Juga:

Banyak komentar bermunculan. Malah ada yang meminta supaya Tia memakai jilbab demi membulatkan suara dukungan untuk ayahnya pada Pilpres 2024. 

Aktivis medsos Dr Tifa dalam sebuah unggahannya meminta Tia untuk memakai jilbab supaya dukungan umat Islam kepada Anies Baswedan makin kuat.

Debat jilbab menjadi simbol pertarungan antara sekularisasi dan formalisasi agama di Indonesia sampai sekarang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News