Polemik Rektor ITS Merembet ke DPR

Polemik Rektor ITS Merembet ke DPR
Polemik Rektor ITS Merembet ke DPR
JAKARTA — Penetapan rektor Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya terpilih hingga kini masih menjadi polemik. Permasalahannya merembet ke Komisi X DPR RI. Komisi pendidikan itu berencana memanggil perwakilan universitas untuk membahas dan meminta pendapat mengenai mekanisme pengangatan rektor serta UU perguruan tinggi.

Wakil Menteri Pendidikan Nasional (Wamendiknas) Fasli Jalal enggan berkomentar mengenai rencana pemanggilan beberapa perguruan tinggi besar dan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Muhammad Nuh tersebut, terutama terkait masalah pengangkatan rektor ITS Surabaya. “Wah, saya tidak mau berkomentar tentang ini. No comment,” kata Fasli, Kamis (10/2).

Sebelumnya, Kepala Jurusan Teknik Kimia ITS, Prof Tri Wijaya mengatakan bahwa pada saat proses penetapan rektor ITS, senat mahasiswa ITS memenangkan rektor incumbent Prof Ir Priyo Suprobo dengan 60 suara. Sementara dua kandidat lainnya, yaitu Prof DR Triyogi Yuwono mendapat 39 suara dan Prof Daniel M Rosyid hanya tiga suara. Namun, ternyata Mendiknas Muhammad Nuh lebih memilih menempatkan Prof DR Triyogi Yuwono sebagai Rektor ITS periode 2011-2015.

"Memang kawan-kawan di senat cukup terkejut. Apalagi setelah tahu, Prof Priyo hanya diberi nilai 8 oleh Mendiknas. Kok kayaknya melecehkan aspirasi senat ITS. Sementara Prof Triyogi diberi nilai nyaris sem­purna yakni 44,’’ kata Tri.

JAKARTA — Penetapan rektor Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya terpilih hingga kini masih menjadi polemik. Permasalahannya merembet

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News