Poligami Tak Pahami Perempuan
Kamis, 29 Oktober 2009 – 13:42 WIB

Poligami Tak Pahami Perempuan
Selain itu, Titie menyebut ada falsafah-falsafah negatif di Indonesia yang harus diubah menjadi positif. Misalnya, ada ungkapan yang menyebut ‘makan ora makan sing penting kumpul’ (makan tidak makan yang penting kumpul).
Baca Juga:
Dilihat dari persfektif kesejahteraan masyarakat, hal ini berkonotasi biar hidup susah yang penting berkumpul. Jika ini di kedepankan tanpa upaya perbaikan, maka membangun generasi baru yang siap berkompetisi dengan cara membangun SDM sulit diwujudkan.(viv/JPNN)
BEKASI– Kehadiran komunitas poligami yang menyebut diri Komunitas Global Ikhwan, ternyata dinilai justru melukai perasaan perempuan. Bahkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Survei Indikator: Masyarakat Puas Penyelenggaraan Mudik hingga Operasi Ketupat Polri
- Pembekalan CPNS Setjen MPR, Sekjen Siti Fauziah Tanamkan Pentingnya Adaptasi Teknologi
- Selidiki Aduan Soal Dugaan Ijazah Palsu Jokowi, Bareskrim Polri Telah Periksa 26 Orang Saksi
- Wamenkumham Bicara soal RUU KUHAP dalam Ranah Penegakan Hukum
- PPPK Berbinar Lihat Saldo Rekeningnya 'Gendut', Pak Topo: Terima Kasih, Presiden Prabowo
- Pegadaian Beri Reward Umrah Bagi Para Agen Hebat