Polisi Akhirnya Akui Melbourne Bermasalah Dengan Geng Jalanan Afrika
Di luar kendali
Pada hari Senin (01/01/2018), Perdana Menteri Australia -Malcolm Turnbull mengatakan bahwa Pemerintah prihatin akan "meningkatnya kekerasan geng dan pelanggaran hukum" di Melbourne, dan anggota Parlemen Greg Hunt mengatakan "kejahatan geng Afrika di beberapa daerah khususnya jelas tak terkendali".
Video Player failed to load.Victoria's Police Minister Lisa Neville hits back at Prime...
Play
Press play then disable your screen reader. Use space bar to pause or play, and up and down arrows to control volume. Use left arrow to rewind and right arrow to fast forward.
Dengan pemilihan negara bagian berlangsung kurang dari satu tahun lagi, Kubu Koalisi Australia mendorong penegakan kebijakan ketertiban umum di Victoria, termasuk sebuah janji untuk memberlakukan hukuman wajib bagi pelanggar berulang di balik kejahatan seperti penyerangan rumah, perampokan bersenjata dan pencurian mobil bersenjata.
Neville mengungkapkan kekecewaannya bahwa Perdana Menteri masih mempertimbangkan masalah ini.
"Saya sangat menghargai mungkin Pemerintah Australia berfokus pada beberapa isu lain seperti bagaimana kami memberikan dukungan migrasi kepada imigran yang masuk ke komunitas kami, menghentikan pemotongan program pekerjaan bagi kaum muda yang juga sangat penting, program TAFE (sekolah kejuruan), universitas, semua hal yang sangat penting agar benar-benar mendapatkan beberapa akar penyebab masalah ini, daripada bermain politik seperti ini. "
Mentor pemuda keturunan Sudan, Nelly Yoa, juga kritis terhadap Pemerintah Negara Bagian Victoria.
Mentor pemuda Sudan Nelly Yoa juga mengkritik Pemerintah Negara Bagian.
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka