Polisi Beralasan Kabur, Ternyata Dokter Terlapor Penipuan Ini Ada di Kantor

jpnn.com - WANGGUDU - Sikap menunggu diperlihatkan penyidik pada institusi korps berbaju coklat Polresta Kendari. Pasalnya, penanganan kasus penipuan dan penggelapan yang dilaporkan oleh Supardi seakan jalan di tempat.
Alasan penyidik belum menemukan keberadaan dr. Sahriman sebagai terlapor dalam kasus tersebut patut dipertanyakan. Padahal penyidik telah mengumpulkan bukti-bukti serta memeriksa sejumlah saksi, termasuk pelapor. Meski demikian status hukum terlapor yang menjabat sebagai Direktur RSUD Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara itu tak jelas.
"Kami kesulitan karena terlapor selalu lari dan sulit ditemukan," ujar Kasatreskrim Polres Kendari, AKP Agung Basuki.
Sejauh ini, kata ajun komisaris polisi tersebut, pihaknya sampai sekarang ini masih mencari, namun belum ditemukan. Hal itu dibuktikan dengan diterbitkannya surat perintah membawa namun tak kunjung datang. "Surat perintah membawa sudah dilayangkan, namun belum memenuhi panggilan. Tapi kami akan terus mencari," ungkap Agung ketika ditemui beberapa waktu lalu.
Kendari Pos (Grup JPNN.com) kembali menanyakan tindaklanjut kasus ini. Namun AKP Agung Basuki menyatakan pihaknya masih kesulitan menemukan dr. Sahriman. "Entah di mana menghilangnya, ini juga kami nyari terus tapi sampai saat ini belum didapat," katanya.
Pernyataan Kasatreskrim berbanding terbalik dengan kondisi di lapangan. dr. Sahriman masih terlihat di kantornya, Selasa (15/10). Bahkan dr Sahriman masih sempat menggelar rapat dengan sejumlah pegawai RSUD Konut di ruang lobi pintu masuk kantor rumah sakit pemerintah kabupaten itu.
Terlapor terlihat mengenakan kemeja bermotif batik sedang memberikan pengarahan kepada pegawai RSUD Konut sablik bercanda. "Pak Sahriman yang duduk sendiri di tengah itu. Saya ke situ dulu ya pak mau rapat," petunjuk seorang pegawai RSUD. Sekitar beberapa jam kemudian, terlapor yang berpostur langsung kemudian naik ke kendaraannya Toyota Fortuner bernomor polisi DT 8082 HB. "Iya pak direktur sudah pulang, yang pakai mobil fourtuner tadi," komentar seorang ibu menunjuk mobil Sahriman yang keluar dari pelataran RSUD.
Sekadar mengingatkan, kasus hukum dugaan penipuan ini bergulir sejak 11 Agustus lalu. Laporan tersebut dilaporkan Supardi di Polres Kendari atas peminjaman uang Rp 100 juta yang tak kunjung dibayar Sahriman. (cr2/awa/jpnn)
WANGGUDU - Sikap menunggu diperlihatkan penyidik pada institusi korps berbaju coklat Polresta Kendari. Pasalnya, penanganan kasus penipuan dan penggelapan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 363 Calon Haji dari OKU Timur Terbang ke Tanah Suci
- Ratusan Rutilahu di Bandung Bakal Direnovasi, Pemprov Jabar Tanggung Biaya Kontrakan
- Wali Kota Pekanbaru Temui Menteri PU di Padang, Ini yang Dibahas
- Hati-Hati! Aksi Sandera Aparat di Jateng Bisa Kena Pidana
- Gubernur Herman Deru Harap Atlet Sumsel Dulang Prestasi di 2 Event Nasional Ini
- May Day Tanpa Demo, Pekerja Sambu Group Tanam 1.001 Mangrove di Inhil