Politikus Senior Golkar Lompat ke NasDem, Ini Pemicunya

Faroek hanya berdua di situ, ditemani wakil gubernur Mukmin Faisyal yang pernah menjabat ketua DPD Golkar Kaltim.
Sementara di level pengurus, porsi kepada orang-orang muda lebih besar. Kesan bahwa yang tua yang dibuang, makin menguat.
Faroek bahkan menilai, posisi dewan sesepuh merupakan jabatan yang diada-adakan. “Menurut Anda, adakah jabatan itu (sesepuh) di struktur organisasi manapun? Itu jelas hanya untuk menyingkirkan saya agar tidak terlibat lagi di Golkar,” ucap Faroek dua hari lalu.
Sarosa menilai, kegusaran Faroek kepada pengurus DPD Golkar Kaltim yang dipimpin Rita Widyasari (yang sebenarnya masih berkerabat dengan Faroek) benar-benar menumpuk.
Meninggalkan masa kebersamaan dengan Golkar yang sudah 40 tahun lamanya, bagi siapa pun, bukan hal mudah.
Apalagi mengingat bahwa Golkar adalah pengusung utama Faroek dalam Pemilihan Gubernur Kaltim 2013.
“Itu (kejadian di Pantai Manggar) hanya salah satu alasan. Kemungkinan ada hal-hal lain yang terjadi lebih dulu,” jelas guru besar hukum tersebut.
Kepindahan Faroek yang kini menjadi ketua dewan penasihat DPW NasDem Kaltim, jelas Sarosa, melewati proses dan bukan spontanitas.
SAMARINDA – Pengamat politik dari Universitas Mulawarman, Sarosa Hamongpranoto, menilai langkah Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak pindah dari
- Golkar Mengakui SOKSI Kepemimpinan Ahmadi Noor Supit
- P2PD: Gus Imin Dorong Kepala Daerah dari PKB Giat Berinovasi
- Pengamat: Rekayasa Penangkapan Cawabup Bengkulu Selatan Ii Sumirat Lebih Parah dari Politik Uang
- Sikat Mafia Tanah, Sahroni Bakal Berkoordinasi dengan Kapolri, Jaksa Agung, dan BPN
- Ahmad Dhani Irit Bicara Saat Hadiri Pemeriksaan di MKD DPR
- Pertumbuhan Ekonomi Melemah, Marwan Demokrat: Saatnya Pemerintah Ambil Langkah Nyata & Terukur