Polri Bongkar Kasus Beras Maknyuss, Mentan Era SBY Merasa Difitnah

Polri Bongkar Kasus Beras Maknyuss, Mentan Era SBY Merasa Difitnah
Menteri Pertanian Amran Sulaiman (memegang mikrofon) dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian (berpeci) usai penggerebekan gudang beras bersubsidi milik PT IBU di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (20/7) malam. Foto: Kementan

Sebelumnya, Satgas Pangan Polri menggerebek gudan PT IBU di Jalan Raya Karawang-Bekasi, Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (20/7) malam. Di dalam pabrik itu ditemukan lebih dari 1.000 ton beras bersubsidi.

Satgas Pangan Polri menduga PT IBU memoles beras bersubsidi dari pemerintah. Menurut Menteri Pertanian Amran Sulaiman, sebagian besar beras yang disimpan di gudang itu berjenis IR 64 yang disubsidi pemerintah.

“Setelah kami melihat data dari sektor pertanian, jenis beras ini adalah IR 64 subsidi pemerintah, yang kemudian dipoles menjadi beras premium,” tuturnya.

Setelah berubah menjadi beras premium, lberas subsidi pemerintah itu dilepas di pasaran dengan harga lebih tinggi. Dari semula Rp 6.000 – Rp 7.000 per kilogram, menjadi Rp 20.400 per kilogram.

“Berarti ada selisih sekitar Rp 14.000 per kilogram. Katakanlah selisihnya Rp 10.000 per kilogram dari harga semula, jika itu dikali satu juta, berarti Rp 10 triliun selisihnya. Kalau itu yang terjadi, ini akan menekan konsumen dan membuat konsumen menjerit, tapi petaninya tidak dapat apa-apa,” terang Amran.(put/jpc)


Kasus dugaan mafia pangan PT Indo Beras Unggul (PT IBU) membuat mantan Menteri Pertanian Anton Apriyantono merasa perlu mengomentarinya. Sebab, menteri


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News